Suatu hari Na Bo Ra mencoba mendekati sahabat karib Baek Hyun Jin agar mudah mendapatkan informasi yang dicarinya, dia adalah Poong Woon Ho yang memiliki karakter berlawanan dengan Baek Hyun Jin.
Seiring berjalannya waktu, tumbuh benih-benih cinta antara Na Bo Ra dan Poong Woon Ho. Mereka sama-sama aktif menjadi anggota ekstrakurikuler penyiaran di sekolahnya.Â
Namun, keadaan berubah saat Kim Yeon Doo kembali setelah menjalani operasi di Amerika. Na Bo Ra sangat terkejut saat Kim Yeon Doo menunjukkan foto Poong Woon Ho yang telah ditandai dengan bentuk hati. Baek Hyun Jin yang dimaksud selama ini adalah Poong Woon Ho.Â
Na Bo Ra yang terlanjur suka dengan Poong Woon Ho akhirnya bersikap sebaliknya karena dia tak ingin sahabat yang ia sayangi satu-satunya terluka dan kecewa. Bo Ra tak mau kehilangan sahabatnya hanya karena seorang lelaki.
Lambat laun Kim Yeon Doo mengetahui bahwa Poong Woon Ho menyukai Na Bo Ra, meskipun Na Bo Ra tak terus terang bahwa dia juga menyukai Poong Woon Ho.Â
Hubungan Na Bo Ra dan Poong Woon Ho sempat mengalami keretakan hingga merasa canggung satu sama lain, padahal Poong Woon Ho akan kembali ke Selandia Baru.Â
Kim Yeon Doo berusaha untuk merelakan Poong Woon Ho demi Na Bo Ra, dia berhasil meyakinkan Na Bo Ra untuk memperbaiki hubungannya dengan Poong Woon Ho sebelum terlambat.Â
Na Bo Ra berhasil menemui Poong Woon Ho di stasiun dan mengungkapkan perasaan yang selama ini dipendamnya, adegan ini dipenuhi isak tangis bahagia sekaligus sedih karena mereka berdua akan berpisah.
Tahun berganti tahun, Poon Woong Ho yang sebelumnya rajin mengirim surel kepada Na Bo Ra tiba-tiba tak ada kabar sama sekali. Na Bo Ra merasa gelisah akan hal ini, dia mengira bahwa Poong Woon Ho telah mengingkari janji yang telah dibuat saat di stasiun.Â
Na Bo Ra berusaha melupakan namun tak sanggup, memori tentang Poong Woon Ho terus membayanginya. Latar waktu berganti menuju beberapa tahun kemudian, saat dimana Na Bo Ra menghadiri undangan pameran seni Joseph.Â
Dia baru menyadari bahwa Poong Woon Ho, lelaki yang amat ia rindukan telah meninggal sejak tahun 2001. Kemudian Na Bo Ra memutar rekaman yang telah dibuat oleh Poong Woon Ho saat masih hidup. Pesan menyentuh dari Poong Woon Ho kepada Na Bo Ra adalah bahwa dia ingin melihat Na Bo Ra di abad 21.
