Mohon tunggu...
Rodhotun Nikmah
Rodhotun Nikmah Mohon Tunggu... Konsultan - Santri berdedikasi untuk negeri

The second pencil can take me anywhere

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Loyalitas Masyarakat Desa Berbanding Terbalik dengan Masyarakat Kota

29 Januari 2020   18:18 Diperbarui: 29 Januari 2020   18:18 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jeru nama salah satu desa dikabupaten Malang, tepatnya dikecamatan turen. Desa yang mempunyai banyak potensi ini memiliki wilayah yang cukup luas dengan jumalah penduduk 6.759 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak tentunya menghasilkan banyak kebudayaan dan kebiasaan pula. Seiring dengan perkembangan zaman maka menjadikan terkikisnya loyalitas masyrakat terutama diarea perkotaan. Baik masyrakat perkotaan maupun pedesaan keduannya merupakan komunitas yang saling membutuhkan satu sama lain.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti beras, sayur-mayur, ikan dan daging masyarakat kota bergantung pada masyrakat desa, begitupun sebaliknya masyrakat kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan di masyrakat desa seperti pakaian , obat-obatan , elektronik dan lain sebagainya.Terlepas dari hal itu mari kita perhatikan kehidupan didalamnya baik masyrakat desa maupun masyarakat kota. Dalam sebuah tatanan masyarakat sudah pasti ada kehidupan sosial didalamnya. Hal ini lah yang menjadi pembeda anatar masyrakat kota dan masyarakat desa dalam menjalankan toleransi dan menghargai perbedaan satu sama lain. Hal ini terjadi karena  ddipengaruhi pola interaksi dan tingkat loyalitas keduanya yang sangata berbeda.

Tingkat loyalitas masyarakat desa yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor terhindar konflik ditengah masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan kedermawanan mereka. Ketika orang yang ingin membeli buah rambutan langsung dari pohonnya, mereka merasa tercengang, kenapa harus membeli. Masyarkat desa dengan kebesaran hatinya suka rela dengan ikhlas mempersilahkan untuk mengambil buah rambutan sepuasnya. Begitu indah memang kehidupan di desa, hati meraka belum tercemar dengan sifat idealis serta matrialistis. Berbeda dengan masyarakat kota yang yang kebanyakan pola pikirnya sudah terpengaruh dengan perkembangan zaman baik sifat idealis maupun matrialis.

Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai masyarkat kota  agar tidak memandang rendah masyarakat desa. Karena pada mulanya kita dilahirkan untuk saling berinteraksi dan butuh satu sama lain. Tingginya tingkat loyalitas masyarakat desa patut menjadi panutan bagi masyrakat kota  dalam kehidupan bermasyarakat meskipun pada kenyataanya hal ini sulit ditepakan dalam kehidupan perkotaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun