Mohon tunggu...
Romano Supriyono
Romano Supriyono Mohon Tunggu...

Berusaha bermanfaat pada sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice UPK Salopa PNPM Mandiri Perdesaan

23 Maret 2013   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:20 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_250918" align="aligncenter" width="512" caption="gedung UPK Salopa"][/caption]

Upk Salopa adalah Unit Pengelola Kegiatan di wilayah kecamatan hasil dari Bentukan PNPM Mandiri Perdesaan. Kec. Salopa Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Ada 2 kegiatan yg dikelolanya yakni Fisik dan non fisik . Kegiatan Fisik telah membangun Infrastruktur desa berupa Jalan 63,9 km, Jembatan 8 unit Sekolahan 60 ruang kelas, Posyandu 4 unit dll. Sedangkan kegiatan ekonomi berkiprah dalam Kelompok SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan, anggotanya khusus perempuan) dan Kelompok UEP (Usaha Ekonomi Produktif ,anggotanya campuran). UPK tidak menyimpan dana dari masyarakat tetapi hanya menyalurkan. Aktivitas menyimpan (menabung) ada di kelompok. Berbeda dengan Bank konvensional, keuntungan UPK tidak disetorkan ke Pusat tetapi digulirkan lagi ke masyarakat sehingga dana terakumulasi hingga puluhan milyar rupiah.

Hingga tahun 2013 ini jumlah anggota kedua jenis kelompok tersebut sekitar 3450 orang yang tergabung sekitar 470 kelompok. Kumulatif bantuan Modal untuk kegiatan Ekonomi yang telah diterima dari Pusat berupa BLM (Bantuan Langsung masyarakat) sekitar 2,9 Milyar--Perlu diketahuai Pencairan Bantuan dananya langsung dari KPPN (Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara) tidak mampir kemana-mana. Aliran dana tidak birokratif tetapi langsung diterima utuh 100% oleh masyarakat di desa yg diwakili oleh TPK (Tim Pengelola Kegiatan). Aman. tercegah dari tindakan penyunatan (korupsi di meja-meja birokrasi).

Pelibatan pimpinan birokrat tersebut fungsinya sebagai Pembina Programdan menandatanganinya. Mungkin kadang-kadang Pimpinan birokrasi setengah hati memerima program ini karena jelas tidak kelewatan sehingga tidak pernah “ kecipratan”sang BLM ini.

Bahkan, malahan Kabupaten wajib memberi pancingan dana swadaya (costsharing) 5-20% tergantung daerah mampu atau tidak. Tapi atas nama program pro-rakyat yang dahulu kala pernah digembar-gemborkansaat kampanye calon Bupati, maka ya apa boleh buat, kabupaten harus membayar lebih dahulu agar dana BLM tersebut cair. Inilah alur singkat perjalanan dana dari pusat ke masyarakat. Namun prosesnya tidak sesederhana itu, harus melalui tahapan perencanaan ,verifikasi dan administrasi yang super ketat dan agak njlimet .

Okey, kita kembali ke UPk Salopa tersebut diatas. Ada keunikan tersendiri atau bisa juga dikatakan best practice di UPk ini. Pertama, Karyawan UPK ini mungkin terbanyak se- Indonesia yakni 18 orang. Dibanding lembaga keuangan yanglain UPK ini penyerap tenaga kerja terbanyak se-Indonesia. BRI unit disini saja karyawannya paling separonya.

Biar lebih jelas saya sebutkan namanya satu-persatu yaitu : Ketua UPK, Drs, Dede Teja Kurnia Hz.- Sekretaris, Tri Sutriana.- Bendahara, Dadan dahlan S,Kom.- Staf umum , Nugraha- Teller1 Rika Henrika SIP- Teller2 Ipah Saripah. Staf Rumah Tangga Nunung Nuryasih dan Penjaga malam Sahidin. Koordinator Bidang Ekonomi (KBE) ada 9 orang yakni Siti Aisyah, Husen, Ahmad Saehu SAg, Ikin Ismail, Suryadinata, Yanti Sukmawati, Ida Hindasah S.sos, Ade Tatang SHi dan Imas Nurayani.

[caption id="attachment_250931" align="aligncenter" width="455" caption="Presentasi KBE sejauhmana progres thd kelompok binaannya"]

1364051197917624507
1364051197917624507
[/caption]

Nah para KBE tersebut semuanya sudah punya laptop dan mahir mengoperasikannya. KBE Ini merupakan pasukan inti (debt collector) atau ujung tombak yang bertanggungjawab terhadap kelancaran angsuran pinjaman. Ada aturan main bahwa KBE terkena denda apabila setorannya melewati jatuh tempo. Dan Alhamdulillah tingkat pengembalian rata-rata 98,6% atau tunggakan 1,4%. Dana yang telah digulirkan hingga Februari 2013 sekitar Rp.29,9 Milyar..ck…ck…ck suatu angka yang sangat fantastis, tapi ini kenyataan di lapangan karena setiap bulan rata rata menyalurkan dana Rp.500 -700 juta.

Agar tercegah tindak penyelewengan dana maka KBE tiap hari senin, rabu dan jumat diwajibkan rapat koordinasi ngantor dan menyetorkan hasil tangkapannya,,,eh hasil penagihannya. Dalam rapat koordinasi tak lupa juga disisipi tausiyah pembinaan akhlak, peningkatan iman. Sehingga mampu menenggelamkan niat dan kesempatan jahat ketika berhadapan dengan uang melimpah menumpuk ditangan. Urung berbuat jahat karena terus menerus digembleng dengan akhlak mulia.

Koordinasi seminggu 3 kali tersebut ternyata cukup efektif dalam mengelola pasukan inti ini untuk berkinerja baik, jujur dan bertanggungjawab. Buktinya hingga kini belum ada KBE yang korupsi meski tiap hari memegang uang puluhan juta rupiah.

Atas prestasinya yang handal tersebut maka anggota kelompok tak segan-segan sepakat memberi honor mereka rata-rata Rp.1,2 juta/bulan. Jadi saat mendengar ada kabar laporan dari Pusat bahwa Penyelewengan dana PNPM-MPd 30% dilakukan oleh Koordinator Desa (KBE red.), ternyata tidak berlaku bagi kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya ini. Ternyata tergantung dari strategi management SDM-nya.

Prestasi yang kedua. UPK Salopa adalah yang pertama kali mempunyai Inventaris kendaraan roda empat yang memanfaatkannya untuk sosialisasi program PNPM dengan wira-wiri di jalanan. Simbul UPK dan Tulisan Besar PNPM-Mandiri Perdesaan yang menempel di mobil efektif terbaca masyarakat saat kendaraan melaju di jalanan. Berbeda dengan spanduk yang bersifat statis di lokasi tertentu saja, pesannya tidak bisa terbaca lintas kecamatan apalagi lintas kabupaten maupun propinsi. Tetapi kelebihan mobil sangat dinamis bisa terbaca hingga lintas propinsi dan jangkauannya tak terbatas.

Prestasi yg ketiga, UPK salopa sebagai inisiator yang mengelar festival durian pada tahun 2007 yang dihadiri Bupati Tasikmalaya saat itu (Bp. H.Farhanul Hakim) dan beberapa panelis professor dari IPB . Berkat potensinya yang prospektif maka sejak saat itu Kecamatan Salopa dicanangkan Bupati sebagai penghasil durian berkualitas sehingga terkenal hingga sekarang. Pedagang Durian di sekitar Tasikmalaya pun menawarkan duriannya dengan menyebut durian salopa agar lebih laku. Penulis sendiri merasakan durian salopa memang lezat sekali, daging buahnya tebal warna kuning mentega, rasanya,,,,,hem… manis wangi khas, bikin ketagihan (rochman fk salopa)

1364051690614961426
1364051690614961426
Bupati mencanangkan Salopa sebagai sentra durian berkualitas
1364052165775487628
1364052165775487628
Festival Durian di Salopa beberapa tahun lalu
1364052534675628958
1364052534675628958
Penilaian kualitas Durian Panelis dari IPB
13640528361039771863
13640528361039771863
Inventaris Mobil Evalia untuk menunjang kegiatan dan sosialisasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun