Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyah
Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Blog opini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Inspiratif di Balik Bus Trans Semarang, Yuk Belajar Menanamkan Jiwa Kemanusiaan!

3 Januari 2023   18:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   20:43 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kisah inspiratif dibalik Bus Trans Semarang, Yuk Belajar Menanamkan Jiwa Kemanusiaan !!

Oleh : Robi'atul Adawiyah, Pendidikan Bahasa Inggris UNISSULA SEMARANG 

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.  Mata Kuliah Pancasila


Bus trans kota memanglah tidak lagi asing di liang pendengaran kita, khususnya di kota Semarang. Biasa dikenal dengan Bus Rapid Transit ( BRT )atau trans semarang, yang mana dijadikan rujukan transportasi umum bagi warga semarang tak terkecuali pelajar, mahasiswa dan lansia. Dikarenakan tarifnya terjangkau, selalu beroperasi dan mudah ditemui, ada juga keistimewaan lain dibalik bus ini loh guys...yuk simak kisah inspiratif berikut ini

Bukan lagi rahasia besar jika transportasi umum selalu penuh dan berdesak desakan, apalagi desain bus ini yang memang menyediakan penumpang duduk terbatas dan sisanya berdiri . Pada suatu ketika, hari mulai petang dan kondisi halte bus sangat penuh dan berdesak desakan. Sore hari adalah waktu arus pulang yang sangat melelahkan karena aktivitas seharian. Nampak raut lelah dari para pekerja, pelajar dan mahasiswa serta banyak juga lansia yang masih memaksakan aktivitas diluar. 

Oleh karena itu, tak urung juga sering terjadi rebutan tempat duduk didalam sebuah angkutan umum.  Ketika pintu bus terbuka, semua penumpang yang sedang menunggu dihalte segera masuk kedalam bus. 

Pada saat itu, beberapa penumpang merupakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Ketika semua orang telah mendapatkan tempat duduk, tiba-tiba datang seorang ibu hamil dan seorang ibu tua renta yang masuk kedalam bus dan terpaksa harus berdiri sambil berpegangan pada pegangan bus yang tersedia. 

Dengan refleks, para pelajar yang pada awalnya duduk dikursi berdiri dan mempersilahkan ibu hamil serta seorang ibu lansia untuk duduk. MashaAllah ini adalah sebuah moment paling bermakna. Mungkin terlihat sepele, tetapi justru itulah kita perlu peka dengan hal kecil disekitar Kita. 

Selain itu, terdapat satu kursi samping pintu bus khusus disabilitas dan lansia. Himbauan tegas dari petugas bus bahwa kursi hanya diperuntukkan bagi mereka. Terlihat begitu memuliakan mereka yang lebih tua dan membutuhkan, inilah jiwa kemanusiaan manusia terdidik yang tertanam dan diabdikan di masyarakat.

Moment ini menyadarkan kita akan jiwa kemanusiaan yang tumbuh berasal dari kesadaran diri masing-masing. Betapa indahnya jika Kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Meskipun sama sama terkena tarif angkutan, tetapi dengan kesukarelaan sebagian orang untuk memuliakan yang lebih tua dan membutuhkan. Kisah ini perlu kita jadikan teladan khususnya teruntuk para pelajar dan mahasiswa. Memanusiakan manusia tentunya harus dimulai dari hal kecil, menghormati dan menghargai orang yang lebih tua serta menjadikan diri sendiri manusia yang beradab. Buktikan bahwa kaum terpelajar patut diakui di masyarakat dengan sikap dan norma Yang ditetapkan sesuai aturan yang berlaku serta menerapkan nilai sila pancasila.

Nabi Shallahu alai wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya termasuk dalam pengagungan terhadap Allah adalah memuliakan seorang muslim yang telah tua”. (HR. Abu Dawud, di hasankan oleh Sheikh Al Albani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun