Mohon tunggu...
Money

Langit Tak Akan Mencurahkan Emas dan Perak

15 Oktober 2017   20:35 Diperbarui: 15 Oktober 2017   21:13 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

       Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan adanya alasan. Tuhan menciptakan manusia sebagai kholifah di bumi ini. Di dalam bumi ini, kita dapat menemukan banyak partikel yang bisa kita manfaatkan. Pengambilan manfaat setiap partikel dari alam semesta adalah tujuan ideologik umat Muslim.

       Di dalam Islam produksi bukan hanya sebatas upaya manusia untuk meningkatkan kondisi materialnya tetapi juga moralnya dan sebagai sarana untuk mencapai tujuannya di akhirat kelak. Hal ini mempunyai tiga implikasi penting:

       Pertama, produk-produk yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai moralnya sebagaimana ditetapkan dalam Al-Quran itu dilarang. Semua kegiatan dan hubungan industri yang dapat menurunkan martabat manusia atau menyebabkan dia terperosok dalam kejahatan yang semata-mata untuk meraih tujuan ekonomi juga dilarang.

       Kedua, aspek sosial produksi ditekankan dan secara ketat dikaitkan dengan proses produksi. Keuntungan dari produksi di antara sebagian besar orang dan dengan cara seadil-adilnya adalah tujuan utama ekonomi masyarakat. Sistem ekonomi Islam lebih terkait dengan kesejahteraan masyarakat.

       Ketiga, masalah ekonomi biasanya berkaitan dengan berbagai kebutuhan hidup. Masalah ekonomi ini biasanya timbul karena kemalasan dan kealpaan manusia dalam usahanya untuk mengambil manfaat dari anugerah-anugerah Allah SWT baik dalam sumber manusiawinya maupun sumber-sumber alami. Kemalasan dan kealpaan ini yang disebut kezhaliman, karena Tuhan telah memberi manusia banyak anugerah akantetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.

       Salah satu anugerah Tuhan yang harus kita perhatikan selain partikel yang ada di alam semesta ini adalah kesehatan dan kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita. Maka hendaklah manusia bisa memanfaatkannya juga. Sebagaimana adanya hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim:


: : ( )

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: hendaklah seseorang di antara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak minta-minta) dari manusia, yang itu lebih baik daripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak. Tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawabmu" (HR. Muslim).

       Selama seseorang itu mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka hendaklah ia menjaga dirinya dari meminta-minta dari manusia. Sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas segala anugerah dan kenikmatan yang telah diberikan kepada manusia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Kegiatan produksi dan konsumen merupakan sebuah mata rantai yang saling berkaitan satu sama lainnya. Oleh karenanya, kegiatan produksi harusnya sejalan dengan kegiatan konsumsi. Misalnya, seorang muslim harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan menjauhi yang haram sebagaimana yang telah diatur dalam syariat Islam. Maka kegiatan produksi yang dilakukan ialah memproduksi makanan dan minuman yang halal menurut syariat.

       Dalam perspektif Islam, perilaku seorang produsen Muslim memiliki batasan syariat yang tidak boleh dilanggar, seperti larangan memproduksi barang yang haram, memungut hasil dari riba, melakukan penipuan terhadap konsumen dan kewajiban membayar zakat jika sudah waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun