Melalui Ahlul Kisa`inilah keturunan Baginda Muhammad Saw. menyebar ke seantero dunia hingga akhir zaman. Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah menyamakan sosok kedua cucu Rasulullah ini bak kedua putra Khalilullah Ibrahim ‘alaihimus salam:
“Maka sebagaimana para Nabi itu dominannya dari keturunan Nabi Ishaq, maka begitulah mayoritas para Imam-imam terkemuka (as-saadatul a`immah) berasal dari keturunan Al-Husain. Dan sebagaimana pamungkas para Nabi yang ajarannya diterapakn di penjuru negeri timur bumi dan baratnya itu berasal dari keturunan Nabi Isma’il, maka demikianlah Khalifah Rasyidah Imam Al-Mahdi, yang merupakan akhir para khalifah, kelak berasal dari keturunan Al-Hasan.”[6]
Bila kita mengikuti pendapat kedua ini, maka bersholawat dengan menambahkan wa ‘alihimerupakan media sekaligus bukti kecintaan kita kepada Ahlul Bait.Sebab bukan hanya Syi`ah saja, semua umat Nabi Muhammad sudah selayaknya mencintai dan meneladani Ahlu Bait RasulillahSaw, sebagaimana yang diingatkan hadits Khumdiatas dan firman Allah Swt:
“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepada kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam al-qurba.””(QS. Ash-Shura: 23)
Ketika ayat Ash-Shura ini turun, para Sahabat pun bertanya: “Duhai Rasulullah, siapakah mereka yang Allah perintahkan (kita) agar mengasih-sayangi mereka?” Rasul pun menjawab: “Fathimah dan kedua putranya.”Demikianlah diantara sifat terpuji Muslim sejati, mencintai dan dan mengasihi para keturunan Rasulullah Saw. Banyak sekali pesan Nabi agar umatnya senantiasa ber-mahabbahdan ber-mawaddahdengan Ahlul Bait.
c. Keluarga Nabi adalah Seluruh Pengikutnya hingga Kiamat
Pendapat ketiga ini bersumber dari dua firman Allah Ta’ala, yaitu:
“Kecuali `Ala Luth. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya.”(QS. Al-Hijr: 59)
“Masukkanlah `Ala Fir’aunke dalam azab yang sangat keras.”
(QS. Ghafir: 46)
Kata `Alayang dimaksud dalam dua ayat ini adalah para pengikutnya, baik yang kerabat maupun yang tidak.