Mohon tunggu...
Robby Sopyan
Robby Sopyan Mohon Tunggu... Universitas Alam Semesta

Terus belajar, terus berproses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Ta'dhim Dunia Pesantren dan Tantangannya; Sebuah Refleksi.

14 Oktober 2025   21:31 Diperbarui: 14 Oktober 2025   21:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosial media dihebohkan dengan salah satu tayangan televisi nasional yang menyoroti budaya ta'dhim di dunia pesantren. Tayangan tersebut dipandang menodai nilai yang dipegang teguh insan pesantren, yaitu adab dan hormat kepada kyai. Hal itu menimbulkan berbagai reaksi dari kalangan santri, tokoh agama sampai organisasi Islam di Indonesia.

Momen ini menjadi refleksi bagi dunia pesantren, yang penulis tuangkan dalam analisis tesa - antitesa - sintesa berikut ini:

Tesa

1. Dunia pesantren menjunjung tinggi adab, ta'dhim pada guru adalah kunci keberkahan.

2. Santri maupun kyai punya "SOP" bersumber dari kitab yang dikaji, bagaimana kita memegang batasan-aturan menjadi santri dan kyai (santri harus ta'dhim, nuntut ilmu jgn karena ingin dihargai, guru jangan thoma, dll)

3. Manifestasi adab dan ta'dhim tumbuh di dunia pesantren mengikuti nilai kebudayaan masyarakat tradisional setempat (ada yg cium tangan biasa, ada yang harus jalan jengkok, dst)

Antitesa

1. Kenyataan bahwa kita hidup di dunia big data, ciri big data: informasi banyak, cepat, beragam, kadang ga akurat.

2. Isu human dignity dan kesetaraan ga bisa kita pungkiri, sudah masuk melalui gawai setiap kita masing2.

3. Pesantren yg memegang tradisional jadi salah satu sorotan.

Sintesa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun