Mohon tunggu...
Rizzy Argantio Sandiaga
Rizzy Argantio Sandiaga Mohon Tunggu... Pelajar

Labscib

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Masa Depan Lapangan Kerja di Indonesia Di Era Artificial Intelligence (AI)

8 Oktober 2025   12:56 Diperbarui: 8 Oktober 2025   12:56 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah membawa perubahan besar di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, keuangan, hingga layanan publik. Di Indonesia, transformasi digital yang semakin cepat memunculkan pertanyaan penting: apakah AI akan menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas, atau justru ancaman yang mengurangi jumlah lapangan kerja?

Banyak pekerja khawatir pekerjaan mereka akan digantikan oleh mesin dan algoritma, terutama yang bersifat rutin dan berulang. Di sisi lain, masih ada ketidakpastian tentang sejauh mana Indonesia siap menghadapi perubahan ini, mengingat kesenjangan keterampilan tenaga kerja dan tingkat adopsi teknologi yang belum merata.

Artificial Intelligence memang berpotensi menggeser pekerjaan tertentu, misalnya kasir, operator, hingga staf administrasi, karena tugas mereka bisa digantikan oleh sistem otomatis. Laporan internasional bahkan memprediksi jutaan pekerjaan di Asia Tenggara bisa terdampak otomatisasi dalam satu hingga dua dekade ke depan.

Namun, AI tidak hanya menghilangkan pekerjaan, melainkan juga menciptakan jenis pekerjaan baru. Bidang seperti analisis data, pengembangan perangkat lunak, keamanan siber, hingga layanan kreatif berbasis teknologi justru semakin dibutuhkan. Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk mendorong transformasi tenaga kerja melalui peningkatan keterampilan digital, pelatihan ulang (reskilling), dan penguatan literasi teknologi.

Selain itu, penerapan AI bisa membantu meningkatkan efisiensi di sektor vital seperti kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Misalnya, penggunaan AI dalam diagnosa medis dapat mempercepat layanan kesehatan, sementara di sektor pertanian AI dapat membantu petani memprediksi cuaca atau meningkatkan hasil panen. Artinya, jika dikelola dengan tepat, AI tidak hanya menciptakan tantangan, tetapi juga peluang besar bagi perekonomian Indonesia.

Masa depan lapangan kerja di Indonesia di era Artificial Intelligence akan sangat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia dan arah kebijakan pemerintah. AI memang berpotensi menggantikan pekerjaan rutin, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya profesi baru yang lebih kreatif dan bernilai tambah tinggi.

Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, Indonesia perlu menjadikannya sebagai peluang untuk beradaptasi, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membangun ekosistem digital yang inklusif. Dengan begitu, kehadiran AI dapat menjadi mitra bagi manusia, bukan pengganti sepenuhnya, sehingga lapangan kerja di masa depan tetap tumbuh dan berdaya saing

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun