Mohon tunggu...
Rizqong karimah
Rizqong karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fitting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menciptakan Kemandirian Ekonomi UMKM di Masa Pandemi di Kabupaten Probolinggo

30 Juli 2021   20:57 Diperbarui: 30 Juli 2021   21:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Rizqong karimah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid 19 terhadap perkembangan ekonomi UMKM berkaki lima di indonesia khususnya pinggiran jalan kota kraksaan kabupaten probolinggo. dalam penulisan ini menggunakan penelitian kepustakaan yaitu yang mengambil berbagai sumber referensi yang mendukung suatu penelitian ini . penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif . teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting dalam melakukan dalam analisis data terhadap UMKM berkaki lima .

Pendahuluan

Pandemi covid 19 sudah 2 tahun lamanya di indonesia . sejak pemerintah  menginformasikan infeksi covid 19 pertama di indonesia pada tanggal 2 maret 2020 pak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat di kabupaten probolinggo khususnya di daerah kraksaan . pandemi covid 19 secara nyata juga mengganggu aktivitas ekonomi terutama para pedagang kaki lima dan akan mengakibatkan kan banyak nya pengangguran yang tidak bisa berproses berjualan khususnya UMKM berkaki lima di kabupaten probolinggo khususnya di daerah kraksaan . keputusan pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau disebut (PSBB) sejak april 2020 berdampak luas dalam proses produksi distribusi dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja perekonomian di kabupaten probolinggo khususnya di kota kraksaan. 

Adanya covid-19 ini berdampak buruk terhadap masyarakat terutama di kabupaten Probolinggo khususnya di kalangan UMKM pedagang kaki lima. Tidak hanya kalangan pedagang kaki lima justru kalangan industri yang ada di indonesia juga mengalami penurunan usaha. banyak usaha UMKM susah payah menghadapi bisnisnya yang terhambat atau tak mampu bertahan di tengah pendem covid-19 . pemerintah kota probolinggo melaksanakan kegiatan UMKM yaitu memberikan tips agar para pelaku UMKM bisa tetap ber kegiatan usaha meskipun ada wabah covid-19 .salah satunya baru program adanya melaksanakan program kegiatan meluncurkan kartu izin usaha mikro kecil kepada para pelaku bisnis UMKM khususnya para pedagang UMKM.


Metode Analisis Data
Metode pengumpulan data yang di gunakan pada artikel ini yaitu dengan mencari dan membaca informasi dari media sosial (medsos) . Yang mana informasi tersebut berpengaruh terhadap pandemi covid 19 terhadap kondisi perekonomian khususnya UMKM pedagang kaki lima.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan UMKM pedagang kaki lima.

Hasil Penelitian

Di pinggiran jalan  ,sama di pinggiran pasar adalah pusat pedagang kaki lima semua masyarakat ada  yang mem beli yang di buat cemilan di saat di perjalan ada juga yang di buat jajan , buat oleh-oleh. khususnya yang suka kulinearan pasti mampir untuk membeli di pedagang kaki lima. Ada nya pandemi covid 19 ini para pedagang kaki lima mengalami penurunan dalam berpenghasilan. 

Ada Kebijakan  yang di keluarkan oleh pemerintah seperti pembatasan jalan kepada masyarakat kabupaten Probolinggo khususnya di daerah kraksaan pada akhir - akhir bulan ini dengan adanya peraturan program pemerintah atau di sebut PPKM dari tanggal 5 juli 2021 sampai tanggal 20 Juli 2021 semua akses jalan , wisata di daerah krakasaan juga di tutup para pedagang kaki lima tidak dapat berproses berjualan lagi karna adanya PPKM darurat ini di tambah PPKM di perpanjangan sampek tanggal 25 Juli 2021 pemulihan ekonomi di batasi sampek tanggal 2 Agustus 2021 para pedagang kaki lima tambah tidak dapat ber penghasilan khususnya pedagang kaki lima di kabupaten Probolinggo khususnya di daerah kraksaan. membuat pedagang kaki lima menjadi sepi dan tidak di perbolehkan berjualan sementara waktu sampai selesai nya PPKM . Sampai membuat penghasilan para UMKM pedagang kaki lima menurun secara drastis  .


Para pedagang sudah faham terhadap virus covid 19 yang berbahaya  yaitu yang menyerang pernafasan melewati hidung. Meskipun adanya PPKM darurat berjalan Para pedagang masih ada yang tetap berjualan secara berkeliling ke berbagai komplek , ke berbagai desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak saat berdagang di tempat seperti di pinggir pasar,pinggir jalan dan berkeliling di area perumahan,perdesaan . Apa lagi dengan perpanjang nya PPKM ini membuat para UMKM pedagang kaki lima bertambah sulit untuk berpenghasilan .  

Di masa pandemi ini atau di masa PPKM darurat ini ada Sebagian UMKM pedagang kaki lima membuat ide dengan cara pakai pemesanan , dengan cara mengupload di media sosial ( medsos) ada juga yang menetap di depan rumahnya agar masih bisa berpenghasilan . Dengan cara ini UMKM pedagang kaki lima masih bisa berjalan dengan lancar meski dalam keadaan PPKM darurat ini agar masih bisa berpenghasilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun