Mohon tunggu...
Rizqi Tri Novitasari
Rizqi Tri Novitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM 11220511000062

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hizbut Tahrir di Tanah Air: Sejarah dan Strategi Organisasi Serta Pengaruhnya

31 Desember 2023   13:34 Diperbarui: 31 Desember 2023   13:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah dan Perkembangan Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir merupakan partai politik internasional yang berideologi Islam, yang menjadikan aqidah Islam sebagai prinsip dasar. Dalam menetapkan ide, hukum, dan penyelesaian masalah kehidupan, Hizbut Tahrir sepenuhnya mengacu pada nilai-nilai Islam. Pada tahun 1953 Syaikh Taqiyuddin al-Nabhani mendirikan Hizbut Tahrir di kota suci al-Quds, Palestina. Pembentukan organisasi ini dapat dimengerti melalui perspektif historis dan normatif. Secara historis, kehadiran Hizbut Tahrir merespon penurunan kesejahteraan umat Islam yang terjadi pada abad ke-19 Masehi, ketika peradaban Islam mengalami kemunduran yang signifikan dan umat Islam terjajah oleh negara-negara barat. Pendirian Hizbut Tahrir menjadi upaya dalam mengatasi tantangan dan krisis yang dihadapi oleh umat Islam pada masa itu.

Pada tahun 1983, Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia di bawah kepemimpinan Abdurrahman al-Baghdadi, seorang anggota Hizbut Tahrir asal Yordania. Dengan kedatangan ini, organisasi tersebut kemudian dikenal sebagai Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Organisasi ini mencerminkan perluasan wilayah yang diinisiasi oleh Hizbut Tahrir yang berpusat di Yordania. Proses ini menandai langkah penting dalam sejarah perkembangan Hizbut Tahrir di Tanah Air.  Fase awal keberadaan Hizbut Tahrir di Indonesia ditandai dengan pendirian organisasi dan upaya untuk memahami dinamika sosial-politik di Indonesia. Fase selanjutnya, yaitu ekspansi dan penyebaran ideologi di mana organisasi ini mulai mengintensifkan kegiatannya dengan mendirikan kantor-kantor di berbagai daerah. Organisasi ini juga terlibat dalam berbagai peristiwa kontroversial, baik dalam bentuk konflik dengan pemerintahan maupun dalam partisipasi demonstrasi. Perkembangan struktur dan jaringan Hizbut Tahrir berlangsung pada kisaran tahun 2010-an, mereka semakin memperluas kehadirannya melalui kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan. Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia melarang kegiatan Hizbut Tahrir, hal ini menyebabkan perubahan terhadap dinamika organisasi. Respon pemerintah terhadap kehadiran mereka menjadi penting dalam mengelola dampaknya di masyarakat.

Strategi Hizbut Tahrir di Tanah Air

Strategi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir di Indonesia beragam, baik melalui dakwah, pendidikan hingga jaringan sosial. Hizbut Tahrir menerapkan pendekatan dakwah yang kuat untuk menyebarkan ideologi khilafah. Mereka menggunakan ceramah, seminar, dan media sosial sebagai sarana untuk mengajarkan visi politik dan agama mereka kepada masyarakat. Pendekatan ini dirancang untuk mempengaruhi pemikiran dan keyakinan individu secara bertahap. Selain melalui pendekatan dakwah, strategi yang dilakukan Hizbut Tahrir lainnya yaitu, rekrutmen melalui pendidikan. Organisasi ini aktif dalam pendidikan dan pelatihan untuk menarik anggota baru. Mereka mendirikan lembaga lembaga pendidikan dan pelatihan yang mempromosikan ideologi khilafah. Rekrutmen dilakukan terutama di lingkungan pendidikan dan kampus, memanfaatkan kekosongan ideologis di kalangan pemuda. Hizbut Tahrir juga membangun jaringan sosial yang kuat, baik di tingkat lokal maupun nasional. Mereka memanfaatkan ikatan personal dan komunitas untuk menggerakan massa dan mendukung tujuan organisasi. Dengan strategi ini, memungkinkan mereka memiliki basis dukungan yang solid di berbagai lapisan masyarakat.

Selain ketiga strategi tersebut, Hizbut Tahrir juga menerapkan strategi lainnya, seperti pemanfaatan teknologi dan media sosial. Dalam era digital, Hizbut Tahrir aktif menggunakan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan pesan mereka. Mereka memanfaatkan platform online untuk menyampaikan ceramah, mempublikasikan tulisan-tulisan, dan berkomunikasi dengan anggota serta simpatisan. Hal ini memperluas jangkauan dan dampak dari ideologi mereka. Selain itu, Hizbut Tahrir juga berpartisipasi dalam aktivitas publik, seperti demonstrasi dan pertemuan massa. Melalui partisipasi yang aktif dalam peristiwa sosial dan politik, Hizbut Tahrir berusaha memperkuat pengaruh mereka dan mengkomunikasikan pesan politiknya kepada khalayak luas. Hizbut Tahrir juga melakukan pendekatan non-kekerasan sebagai bentuk strateginya dalam memperluas ideologi mereka. Meskipun terlibat dalam aktivitas publik yang kontroversial, Hizbut Tahrir umumnya mengikuti pendekatan non-kekerasan. Mereka menekankan perubahan ideologis dan politik melalui proses persuasif, bukan dengan kekerasan fisik, meskipun pandangan ini bisa menjadi sumber kontroversi. Dengan menggabungkan pendekatan dakwah, rekrutmen melalui pendidikan, pemanfaatan media sosial, serta partisipasi aktif dalam aktivitas publik, Hizbut Tahrir menciptakan strategi organisasi yang komprehensif untuk mencapai tujuan mereka dalam mewujudkan khilafah di Indonesia.

Dampak atau Pengaruh di Tanah Air

Selain memiliki strategi dalam penyebaran ideologinya, tentu Hizbut Tahrir pasti memberikan dampak bagi segala bidang di Indonesia. Dampak yang pertama yaitu, pengaruh terhadap pemikiran politik, Hizbut Tahrir memiliki dampak yang signifikan terhadap pemikiran politik di Indonesia dengan memperkenalkan ideologi khilafah. Kelompok ini mendorong perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintahan, mengajukan alternatif dalam bentuk khilafah sebagai model yang diinginkan. Selanjutnya, organisasi ini memiliki dampak terhadap polarisasi dan kontroversi. Kehadiran Hizbut Tahrir di Indonesia menciptakan polarisasi di kalangan masyarakat. Ideologi yang diusung oleh organisasi ini seringkali kontroversial dan dapat menimbulkan ketidaksetujuan di antara warga, membagi pandangan politik dan agama di dalam masyarakat. Hizbut Tahrir juga berdampak terhadap agama yang memengaruhi cara masyarakat memahami ajaran Islam, terutama dalam konteks politik. Ideologi khilafah yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir menjadi salah satu aspek yang memperkaya diskursus agama di Indonesia.

Dampak lainnya yaitu, pengaruh terhadap masyarakat golongan pemuda. Hizbut Tahrir melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan dakwahnya, memiliki dampak khusus pada para pemuda. Mereka berhasil menarik sejumlah pemuda untuk mendukung ideologi khilafah, mengubah dinamika politik dan sosial di kalangan generasi muda. Kehadiran Hizbut Tahrir juga menjadi tantangan bagi otoritas pemerintah di Indonesia. Kontroversi seputar keberadaan organisasi ini memaksa pemerintah untuk merespon dengan kebijakan yang bersifat mengontrol atau melarang aktivitas mereka, menciptakan ketegangan antara pemerintah dan kelompok tersebut. Dampak lainnya yaitu, pengaruh terhadap dialog keagamaan. Hizbut Tahrir juga berkontribusi pada dialog keagamaan di Indonesia. Partisipasi mereka dalam berbagai forum dan aktivitas publik membuka ruang untuk perdebatan dan pertukaran pandangan antara organisasi ini dan pihak-pihak lain dalam ranah keagamaan. Dengan dampak Hizbut Tahrir tersebut, dapat dilihat bahwa organisasi ini tidak hanya memainkan peran penting dalam membentuk opini masyarakat, tetapi juga menantang dinamika politik dan keagamaan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun