Mohon tunggu...
Rizqi Fadhilah
Rizqi Fadhilah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Manusia yang sehat akal dan intuisinya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Informasi Syarat Baru Perjalanan Kereta Api PT KAI Seperti Tahu Bulat yang Digoreng Dadakan

5 April 2022   08:25 Diperbarui: 5 April 2022   08:56 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti tahu bulat yang digoreng dadakan 500-an, PT. Kereta Api Indonesia tak konsisten dalam pelayanan kepada para penumpangnya, memang peraturan baru mengenai wajib vaksin booster atau menunjukkan hasil negatif swab antigen bagi masyarakat yang akan mudik atau perjalanan jarak jauh sudah di wanti-wanti jauh-jauh hari oleh pemerintah, tapi kenapa PT. KAI sangat mendadak  memberlakukan syarat baru perjalanan itu, tak ada transisi atau wanti-wanti yang diberikan.

Seperti tahu bulat yang di goreng dadakan 500-an PT. KAI sangat receh, jokes nya tak menghibur dan garing. 

Pagi ini saya berniat naik kereta api Bengawan yang berangkat pada pukul 06.51 dari stasiun Bekasi, perjalanan dari rumah sampai stasiun saya naik motor dengan bapak saya, sangat santai, setelah berpamitan dan bersalaman di depan gerbang saya langsung masuk ke dalam stasiun dan mencetak tiket dengan scan barcode pemesanan yang ada di kotak masuk E-mail, setelah dicetak tiket di periksa oleh petugas sembari bertanya, "mas sudah vaksin Booster?" 

Saya terheran loh kok booster? Mungkin bapaknya salah ucap, lalu saya konfirmasi lagi, "gimana pak?" Petugas menegaskan lagi pertanyaanya "masnya sudah vaksin booster atau belum?" Saya makin bingung saya jawab "baru vaksin ke 2 pak" "harus sudah booster mas, atau menunjukkan hasil tes swab antigen negatif!" Saya terkejut, sejak kapan ada berita atau pemberitahuan resmi, kalau ada, ada di mana? Setahu saya calon penumpang yang sudah vaksin kedua sudah boleh melakukan perjalanan. 

Lalu petugas itu menunjukkan surat pemberitahuan bahwa peraturan baru ini berlaku sejak tanggal 5 April 2022 "ini mas baru tadi malam" semakin terkejut saya mendengarnya, kecewa karena sebagai calon penumpang saya tak mendapatkan informasi baru itu, receh sekali, akhirnya mau tak mau saya harus mencari klinik, beruntung ada klinik yang buka di pagi hari yang berjarak sekitar 200 meter dari stasiun, walaupun dokter yang praktek belum datang, ada asistennya yang menangani, saya urutan ke delapan dalam antrian itu, berpacu dengan waktu, adrenalin meningkat drastis, jantung berdebar kencang, tapi bukan karena jatuh cinta melainkan karena menunggu, bayangkan saja satu orang menghabiskan waktu sekitar lima menit untuk mendapatkan hasilnya dan saya antri di urutan ke delapan, disela waktu mengantri saya coba membuka aplikasi KAI Access dan setelah saya refresh muncul pemberitahuan mengenai syarat perjalanan baru itu, boom, receh sekali. 

Tarif untuk tes Swab Antigennya adalah 100 ribu rupiah, harga yang lumayan mahal untuk mahasiswa seperti saya, padahal alasan saya naik kereta Bengawan adalah untuk menghemat uang dan sisanya untuk ditabung, tapi saya harus mengeluarkan uang tambahan untuk tes Swab Antigen, yasudahlah mau gimana lagi? Daripada tiket saya hangus. 

Setelah selesai tes, saya mendengar kabar bahwa penumpang lain yang tadi antri di belakang saya diperbolehkan masuk tanpa menunjukkan tes negatif Swab Antigen, makin bingung saya, receh sekali, lalu apa gunanya test tadi yang telah menguras duit saya?, tapi yasudahlah daripada saya protes pada pihak PT.KAI lebih baik saya bergegas naik kedalam kereta sebelum terlambat tertinggal kereta, saya berjalan cepat menuju stasiun beruntung masih ada waktu kurang lebih dua puluh menit sebelum kereta berangkat, tepat pukul 06.51 AM kereta Bengawan berangkat meninggalkan Stasiun Bekasi, saya sudah di dalam kereta duduk manis sambil menertawakan yang baru saja terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun