"Nak, tuhan telah menciptakan makhluk sebaik-baiknya. Ibu berdoa, semoga kamu selalu diberikan kesehatan, dan dapat menjadi orang yang berguna dikemudian hari" lirih doa ibu sambil mengusap kepala anaknya.
Setiap orang tua pasti menginginkan orang -- orang yang berada disekitarnya hadir dalam keadaan bahagia, sehat, dan dapat memberikan kesan di setiap pertemuannya. Namun, tuhan memiliki skenario dalam menguji hambanya dalam menjalankan ujian dengan kesabaran, salah satunya dengan memiliki anak yang mengalami Autism Spectrum Disorder (ASD).
Secara pengertian singkatnya, Autism Spectrum Disorder (ASD)/ Autisme yang sering kita jumpai, merupakan gangguan yang dialami oleh anak dalam kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, sehingga dapat mengganggu perkembangan pada anak. Penyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun risikonya dapat meningkat apabila terdapat faktor-faktor yang mendorong kepada gangguan tersebut.
Berikut faktor-faktor yang menjadikan risiko penyebab anak mengalami autisme:
- Faktor genetik
Faktor keturunan yang berasal dari genetic keluarga menjadi faktor yang pertama dalam kasus gangguan ini. Gangguan pada spectrum autism yang disebabkan oleh kelainan genetik dalam metabolic dan biokimia, dapat menyebabkan gangguan Autism. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh CDC (Centers for Disease Control And Prevention) mengungkapkan bahwa adik/ kakak yang mengalami autisme dapat menjadi faktor risiko yang paling mendukung untuk terjadinya gangguan austime. Namun, tidak seluruhnya autisme pada anak disebabkan oleh genetik. Next.
- Terpapar Pestisida
Penyebab lain yang menjadikan anak mengalami autism adalah terpapar pestisida yang tinggi. Pestisida dalam merusak gen dan sistem saraf pada anak yang mengakibatkan anak memiliki gangguan autisme. Next.
- Pengaruh Obat -- obatan
Obat -- obatan yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil, dapat mempengaruhi kondisi dan kesehatan janin. Salah satu obat yang dapat yang dapat menyebabkan gangguan autisme adalah obat yang mengandung valproic acid dan thalidomine. Kandungan yang terdapat dalam obat tersebut dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan autisme ketika lahir. Oleh karena itu, obat yang terdapat kandungan tersebut ditarik dari pasar. Next.
- Umur orang tua
Faktor penyebab dari gangguan autisme pada anak juga berasal daru usia orang tua. Kualitas sperma dan sel telur yang dimiliki orang tua saat usia tersebut, mampu menjadi faktor terjadinya gangguan autisme pada anak.
Berdasarkan penelitan, orang tua yang memiliki anak pada usia diatas 40 tahun memiliki tingkat risiko mengalami autisme pada anak sebesar 50%. Wow.
Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai orang tua, tetangga, atau saudara kepada anak yang mengalami gangguan autisme? Hal ini dapat kita lakukan jika anak masih belum divonis mengalami austime oleh orangtuanya yaa..
Berdasarkan literatur yang saya baca dan pahami, langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah deteksi tanda dan gejala awal pada anak, langkah kedua konsultasikan kepada dokter anak untuk memberikan diagnosis terhadap sesuatu yang dialami oleh anak. Langkah ketiga, lakukan pendekatan/ pengobatan kepada anak berdasarkan saran dan masukan dari dokter.
Setelah dinyatakan oleh dokter, anak tersebut mengalami gangguan autisme, kita selaku circle yang ada di dekatnya, memberikan dukungan kepada anak dan juga kepada orang tuanya. Dukungan tersebut dapat berupa:
- Dukungan Emosional
Peranan seseorang yang berada didekat anak yang mengalami autisme yaitu dengan memberikan dukunga moral, yaitu dukungan yang memberikan perhatian, empati, dan rasa mencintai kepada anak tersebut. Pada hal ini, anak diberikan wadah untuk memberikan keluh kesahnya, serta pengalaman bergerak dan bermain bersama orang lain.
- Dukungan Penghargaan
Segala bentuk yang dilakukan oleh anak yang mengalami autisme, dapat kita berikan reward sebagai pencapaian dia terhadap ide, performa, dan nilai nilai yang telah dia berikan
- Dukungan Instrumental
Pengembangan serta pendampingan anak yang memiliki gangguan autisme, mempunyai effort yang tinggi dalam pelaksanaannya. Maka, dalam hal ini dukungan dapat berupa materiil secara langsung yaitu berupa uang, alat bantu, atau media-media lain yang dapat membantu anak di dalam bidang instrumental
- Dukungan Informasi
Selain dukungan ketiga diatas, tidak kalah pentingnya dukungan ini. Yaitu dukungan informasi. Dukungan ini dapat berupa saran, masukan, arahan, feed back, dan segala sesuatu tentang hal -- hal positif tentang autisme.
Nah! Jadi gitu teman -- teman yang bisa saya sampaikan pada tulisan saya hari ini. Semoga bermanfaat!
Last say, See ya!