Mohon tunggu...
rizqaranawidyani
rizqaranawidyani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Percaya Bahwa Setiap Cerita Punya Makna

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kunjungan Ke Rumah Produksi Tahu Pletok Bu Erna: Menelusuri Proses Pembuatan Tahun Pletok di Desa Karangmoncol, Kab. Pemalang

13 Februari 2025   23:34 Diperbarui: 13 Februari 2025   23:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Memotong Tahun Oleh Tim KKN Kelompok 50 UIN Saizu, Sumber: Dokumen Pribadi

Pemalang, 1 Februari 2025 -- Sebuah rumah produksi tahu di Dukuh Simbatan, Desa Karangmoncol, menjadi pusat perhatian tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 50 UIN Saizu yang melakukan kunjungan untuk mengetahui lebih dalam tentang proses pembuatan tahu. Rumah produksi tahu yang telah berdiri sejak tahun 2002 ini beroperasi setiap hari kecuali hari Jumat dan memiliki sistem produksi yang tradisional.

Menurut pemiilik usaha, setiap harinya mereka dapat menghabiskan sekitar 1 kwintal kedelai sebagai bahan baku utama. Proses pembuatan tahu dimulai dengan menggiling kedelai, lalu merebusnya selama 3 jam. Setelah itu kedelai yang telah direbus, disaring untuk memisahkan ampas dan airnya. Langkah berikutnya adalah mencampurkan ragi untuk proses fermentasi yang sebelum akhirnya dicetak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian tahu dipotong sesuai ukuran yang diinginakn dan digoreng hingga matang.

Dalam sehari, rumah produksi ini mampu menghasilkan 6.600 potong tahu, yang kemudian didistribusikan ke berbagai pasar dan penjual lainnya. Produk tahu yang dibuat pada hari ini akan dijual keesokan harinya untuk menjaga kualitas dan kesegarannya. Dalam seminggu, rumah produksi ini mengolah hingga 1 ton kedelai, degan peningkatan produksi yang signifikan selama bulan Ramadhan.

Selain memproduksi tahu, rumah produksi ini juga mengelola limbah tahu dengan mengirimkannya ke Boyolali untuk dijadikan pakan ternak sapi sehingga membantu dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan.

Dengan tenaga kerja sebanyak empat orang, rumah produksi ini mengandalkan satu karyawan untuk menata tahu, sementara yang lainnya bertanggung jawab dalam proses pengolahan hingga penggorengan. Seorang pekerja mampu menggoreng hingga 75 papan tahu per hari, dengan setiap papan kecil berisi 150 potong tahu yang dijual dengan harga Rp1.500 per papan.

Dalam kunjungan ini, tim KKN Kelompok 50 UIN Saizu juga berkesempatan untuk ikut serta dalam proses pemotongan tahu. Menurut mereka, pemotongan tahu memerlukan ketelitian dan fokus tinggi agar hasil potongan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Kunjungan ini memberikan wawasan baru tentang industri rumahan tahu dan bagaimana usaha kecil dapat bertahan serta berkembang dengan manajemen produksi yang efisien. Dengan sistem produksi yang sudah berjalan puluhan tahun, rumah produksi tahu di Karangmoncol ini menjadi salah satu pelaku usaha yang berperan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar.

Ig: Instakarangmoncol (https://www.instagram.com/instakarangmoncol?igsh=MTUyZjR1Z2htNGkwcQ==)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun