Mohon tunggu...
Rizoelart
Rizoelart Mohon Tunggu... Seniman

saya seniman dari Cianjur saya terobsesi dengan ekspresi emosional dan kebebasan, namun itu bisa dicapai melalui seni

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

konsep palsu di kalangan gen Z

11 Juli 2025   01:06 Diperbarui: 11 Juli 2025   01:06 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://media.tampang.com/tm_images/article/202407/desain-tanpaxq2c80vrladgzp6l.jpg

Belakangan ini, topik tentang kepribadian makin selalu dibahas dan malah jadi budaya, apalagi di media sosial. Banyak orang mulai menyebut dirinya "introvert ", "ekstrovert ", bahkan ada yang menyimpulkan, "Aku ambivert deh, kadang rame, kadang diem."

Istilah seperti introvert, ekstrovert, toxic, hingga insecure sekarang jadi makanan sehari-hari. Nggak salah, sih. Isu kesehatan mental memang penting dan sudah seharusnya lebih terbuka dibicarakan. Tapi di balik ramainya istilah-istilah ini, ada satu pertanyaan besar yang jarang ditanya:

Apakah kita benar-benar paham, atau cuma ikut-ikutan?

poto saya:)
poto saya:)

Mungkin banyak yang tidak akan setuju dengan pendapat saya. Dan itu tidak masalah.

Saya tidak sedang menolak istilah introvert atau ekstrovert. Bahkan, saya sendiri merasa punya kecenderungan introvert  saya suka menyendiri, menikmati waktu sendiri,melukis, menggambar, menhayal buat cerita, dan lebih nyaman dalam suasana yang tenang.

galery artwork saya

proses saya berkarya

saya kadang mendesain 

kadang menngkhayal cerita di tuangkan ke wattpad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun