Mohon tunggu...
Rizky Septiani
Rizky Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswi

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ "Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resume 4 Sejarah Dan Perkembangan Filsafat Dakwah

28 September 2025   20:30 Diperbarui: 28 September 2025   20:21 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yang dapat saya rangkum pada tulisan ini yaitu tentang membahas filsafat dakwah sebagai disiplin yang mendalam, mencakup hakikat, tujuan, dan strategi dakwah dalam konteks sejarah. Filsafat ini tidak hanya melihat dakwah sebagai penyampaian pesan agama, tetapi juga mengaitkannya dengan berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi dan psikologi. Sejarah filsafat dakwah menunjukkan evolusi dari metode yang sederhana hingga sistematis dan ilmiah, mencerminkan dinamika sosial dan budaya pada masanya. Di berbagai periode, dakwah beradaptasi dengan konteks yang berubah, dari fokus ilmu yang membahas tentang Tuhan, keyakinan agama, dan prinsip-prinsip keagamaan di masa awal Islam hingga pendekatan komunikasi di era modern. Tanggapan saya tentang tulisan ini yaitu memberikan pandangan yang menyeluruh tentang perkembangan filsafat dakwah dan bagaimana ia ikut serta kegiatan terhadap ilmu dakwah. Dengan mengaitkan teori-teori dakwah dengan konteks sejarah, pembaca bisa melihat bahwa dakwah merupakan proses yang selalu berkembang dan tidak statis. Penjelasan mengenai berbagai tahap perkembangan dakwah dari sesuatu yang bersifat tradisional, umum, atau mengikuti norma serta praktik yang sudah ada sebelumnya hingga ilmiah juga memberi gambaran yang jelas tentang perjalanan ilmu ini. Komentar saya tentang tulisan ini yaitu secara keseluruhan, tulisan ini sangat informatif dan menggugah pemikiran. Namun, ada baiknya jika disertakan beberapa contoh konkret penerapan metode dakwah di era modern, terutama yang menggunakan teknologi digital. Selain itu, membahas tantangan yang dihadapi dakwah saat ini, seperti isu-isu sosial dan politik, bisa memberi perspektif lebih dalam tentang relevansi dakwah di zaman sekarang. Dengan tambahan itu, pembaca dapat lebih memahami bagaimana teori dan praktik dakwah saling berkaitan dalam konteks yang lebih luas. 

Tulisan ini memang sangat memberikan informasi atau pengetahuan yang sangat berguna dan bermanfaat, dan membuat kita berpikir lebih dalam tentang dakwah. Namun, ada beberapa hal yang bisa ditambahkan untuk membuatnya lebih menarik dan relevan dengan kondisi sekarang.

  1. Contoh Penerapan Metode Dakwah Modern: Mungkin bisa dicontohkan bagaimana orang-orang menggunakan media sosial untuk berdakwah. Misalnya, ada yang membuat konten video pendek di media sosial yang menjelaskan ajaran Islam dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Ini bisa menunjukkan bagaimana dakwah bisa menjangkau generasi muda dengan cara yang lebih kreatif.
  2. Tantangan Zaman Sekarang: Membahas isu-isu sosial dan politik yang dihadapi dakwah saat ini juga penting. Misalnya, bagaimana dakwah bisa menyikapi perpecahan dalam masyarakat atau tantangan terhadap toleransi antaragama. Ini bisa menggugah pemikiran tentang bagaimana dakwah tidak hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga berperan dalam menciptakan harmoni di masyarakat yang beragam.
  3. Keterkaitan Teori dan Praktik: Dengan menambahkan contoh nyata dan tantangan yang ada, pembaca bisa lebih memahami bagaimana teori dakwah tidak hanya sekadar konsep, tetapi juga harus bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan membuat pembaca merasa lebih terhubung dan melihat relevansi dakwah dalam konteks yang lebih luas.      

Rizky Septiani Manajemen Dakwah (022)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun