Mohon tunggu...
rizky salam
rizky salam Mohon Tunggu... -

menjual obat mujarab

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Asia Trofi Masih di Kita Kok, asal...

15 Agustus 2014   17:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:28 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Lupakan kekalahan kemarin, tak perlu menyuarakan : " kekalahan adalah hal biasa dalam pertandingan " dan jangan pula " ambil pelajaran dari kekalahan ", ini menekankan bahwa ada pembenaran pada suatu kekalahan, apalagi lawan berkutat pada level yang sama.

Seharusnya penekanan pada : " tradisi menang dan pantang menyerah ", dan buatlah statement : " kekalahan adalah faktor x dari sebuah kelemahan satu paket tim ", dan prinsip berpegang teguh pada : " Berusahalah kamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya (menang), dan berdoalah kamu seolah-olah kamu akan mati besok (kalah).

Kekalahan semoga menjadi obat mujarab bagi PSSI, hanya melihat segi bisnis, terlanjur terkontrak oleh salah satu Stasiun TV, melihat peluang uang, tanpa mengindahkan faktor X (mengecewakan pemain, pemerhati dan jutaan fans U19). Kalau mau melihat kebelakang, lebih baik U19 disimpan (terlanjur Cotif diwilayah tak menarik minat iklan, kontrak ada pada stasiun tv swasta). Tak perlu ngotot tampil, perkuatlah permainan tiki-taka yang mulai ditinggalkan pencetusnya, melalui serangkaian ujicoba tim papan atas.

Kalah dari tim level tinggi menjadi pelajaran yang berharga mengenai kemampuan tehnik, paduan tim dan finishing. Jika kalah itu menjadi keharusan biarkah kalah dalam berjuang mensejajarkan pada level tinggi, bukan kalah pada level yang sama. Ingat, Piala Asia masih di tangan kita asal PSSI tidak lagi memaksakan semacam ini : " Pemain mengubah pola permainan secara masif karena sebuah kekalahan ", atur strategi tepat, tanpa meninggalkan tradisi kemenangan adalah puncak dari sebuah perjuangan.

Salam Piala Asia...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun