Mohon tunggu...
Rizky NurAfni
Rizky NurAfni Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswi

Pintu kebaiakan tidak hanya satu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajaran Langsung | Pengertian, Sintaks, Kelebihan, dan Kekurangan

8 April 2020   10:01 Diperbarui: 9 April 2020   18:17 3516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurukulum, strategi, teknik, dan model pembelajaran adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Maka dalampenerapan kurikulum tersebut dibutuhkan model pendekataan pembelajaran yang benar dan tepat. Salah satu model pembelajaran itu adalah pembelajaran langsung.

Pembelajaran langsung atau direct instruction adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana penyampaian materi disalurkan langsung dari guru kepada murid yang diterapkan menyangkut pengetahuan yang bersifat deklaratif dan procedural sehingga dapat dijarkan secara bertahap, selangkah demi selangkah, begitu ungkapan salah satu tokoh teosri pengajaran langsung yaitu Arend.

Pengetahuan deklaratif adalah informasi nyata atau factual yang diketahui oleh seseorang. Pengetahuan ini dapat dipaparkan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh dari pengetahuan deklaratif  misalnya peserta didik mengetahui bahwa formula untuk meghitung arus listrik dalam mata pelajaran fisika. Formula untuk mengukur arus  listrik adalah tegangan listrik dikalikan dengan pwer atau daya.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana seseorang melakukan sesuatu ataumengoperasikan suatu benda. Contoh dari pengetahuan prosedural adalah seorang peserta didik mengetahui bagaimana prosedur menggunakan alat-alat di laboraturium. sedangkan Memori deklaratif adalah kemampuan mengingat pengalaman hidup, seperti apa yang dia lakukan dalam mengisi liburan semester ganjil bulan lalu.

Guru akan lebih dominan dalam direct instruction ini, jadi seyogyanya guru dapat memilih dan menggunakan instrument yang tepat seperti film, gambar, tape recorder, alat peraga, dan lain sebagainya menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid sebagai objek daripembelajarannya tersebut.

Ada beberapa sebutan lain dari direct instruction ini, yaitu active teaching, yang dipelopori oleh Goog dan Grows. Disebut active teaching, karena dalam proses pengajarannya anak memiliki peran aktif, ikut serta dalam pelaksanaan seperti praktik dan memahami posedural. Anak-anak akan dibimbing untuk melakukan pekerjaan mandiri. Model pembelajaran langsung ini sering disamakan dengan metode ceramah, karena bentuknya sama-sama memberi informasi dan pengetahuan, pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Namun dalam pelaksanaan model pembelajaran langsung ini, dominasi guru harus lebih banyak dikurangi. Guru tidak terus-menerus berbicara, akan tetapi guru hanya memberikan informasi dan membantu siswa bila mana diperlukan. Misalnya pada permulaan pelajaran, pada materi yang baru, ketika memberikan contoh-contoh soal dan lain sebagainya. Selanjutnya para murid diminta untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di meja masing-masing. Pembelajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus menciptakan terjadinya keterlibatan peserta didik.

Selain itu, ada pula yang menyebut explisit instruction pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986 oeh Rosinshine dan Steven. Explisit instruction adalah model yang menekankan pada teknik demondtrasi guru, praktek mandiri, latihan, serta penerapa strategi. Kemampuan guu dalam mendemonstrasikan materi (mengajarkan melalui praktek) dan keseriusan murid dalam proses pengajaran ini akan sangat mempengaruhi murid dalam pemahamannya dan  keberhasilannya.

Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya tahapan-tahapan atau sintaks dalam pembelajaran yang harus diperhatikan oleh  guru. Adapun Tahapan model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996) adalah sebagai berikut:

Tahap pertama yaitu orientation (orientasi); sebelum memulai pembelajaran, guru mengawalinya dengan mengorientasikan materi baru yang akan dibahas pada hari itu. Misalnya dengan meberi sedikit pembahasan dan mengaitkannya dengan materi sebelumnya, dengan adanya kesinambungan dan hubungan antara materi lama dan materi bary akan memudahkan murid dalam memahami. Selain itu, guru dapat menjelaskan kerangka kegiatan dan memberi arahan kepada murid.

Tahap kedua yaitu presentation (presentasi); guru mulai menjelaskan materi pembahasan pada hari itu. Beberap hal yang dapat dilakukan dalam presentasi ini ialah mendemostrasikan materi kepada murid, memberikan contoh-contoh, memberikan tugas dan memberi arahan pengerjaan tugas, serta menjelaskan kembali materi yang dianggap cukup sulit.

Tahap ketiga yaitu structured practice (latihan terstruktur); pada tahap ini guru memandu murid melakukan latihan. Guru memberikan umpan balik terhadap resspon murid. Seperti membenarkan dan menguatkan respon yang benar serta mengoreksi dan meluruskan respon murid yang tidak tepat.

Tahap keempat yaitu guided practice (latihan terbimbing); guru memberikan kesempatan kepada murid untuk berlatihan konsep dan keterampilan. Dengan ini guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan. Pada tahap ini guru berperan membimbing dan membantu muri apa bila diperlukan.

Tahap kelima yaitu independent practice (latihan mandiri); murid mengerjakan latihan secara mandiri. Latihan ini dapat dilaksanakan jika murid telah dinilai mampu 85%-90% yang yang dapat diketahui sejak latihan terbimbing.

Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung

1. Kelebihan model pembelajaran langsung:

-Dengan model pembelajaran langsung, guru mengatur dan  mengendalikan materi serta urutan informasi yang akan diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dipelajari dan dicapai oleh siswa.

-Pembelajarn langsung dianggap cukup efektif baik diterapkan di dalam kelas yang besar maupun kecil serta merupakan cara yang efisien untuk menyampaikan materi yang banyak dalamwaktu relative singkat

-Menjadi cara yang efektif dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.

-Merupakan cara yang paling tepat untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang memiliki prestasi rendah.

-Ceramah merupakan jalan pintas dan bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang kurang kurang tertarik untuk membaca atau tidak memiliki keterampilan dalam menafsirkan informasi.

-Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.

-Model pembelajaran langsung fokus pada kegiatan-kegiatan seperti mendengar misalnya ceramah dan kegiatan mengamati mengamati misalnya demonstrasi, dapat menunjang siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

-Guru memberikan informasi atau pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, seperti contoh yang relevan dan hasil-hasil observasi.

-Model pembelajaran langsung berpusat pada guru sehingga guru dapat melakukan evaluasi dan koreksi

Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung:

-Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan murid untuk memproses informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan tersebut, guru masih harus mengajarkannya.

-Guru meupakan subjek yang lebih dominan disisni, sehingga para murid hanya memiliki sedikit kesempatan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat menghambat siswa dalam mengembangkan keterampilan sosia.

-Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.

-Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.

-Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan keaktifan dari siswa, maka siswa akan kehilangan konsentrasi setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit dari materi yang disampaikan. Hal tersebut dapat ditimbulkan dari rasa bosan akibat hanya mendengar saja namun tak berperan.

-Apabila guru sangat dominan menggunakan pengajaran lagnsung dalam mengajar murid-muridnya, maka siswa akan selalu mengandalkan guru an percaya bahwa guru akan menjelaskan semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan mengurangi rasa keingin tahuan mereka dan menghilangkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun