Akhirnya Natal pun tiba dengan penuh suka cita, semua umat kristiani bersama-sama merayakannya. Mereka sengaja memanfaatkan libur panjang dengan pulang kerumahnya dan berkumpul bersama keluarga. Seperti halnya yang dilakukan oleh  umat muslim saat menyabut Idul Fitri.
Sayangnya, Natal selalu erat dengan isu teroris yang seakan menjadi satu paket yang tak bisa dipisahkan. Teroris yang selalu mampu memojokkan umat muslim itu seakan menjadi bahan empuk untuk menjatuhkan dan melemahkan iman umat muslim. Sehingga, banyak umat kristiani yang membenci umat muslim lantaran muslim adalah teroris yang keji dan patut untuk dimusnahkan.
Kenyataannya, ajaran umat Islam adalah ajaran yang damai dan penuh dengan kasih sayang. Entah darimana para teroris itu bisa menyakini bahwa apa yang dilakukannya itu adalah sebuah jihad yang wajib dan harus.
Ada satu pertanyaan yang sebenarnya ingin saya tanyakan kepada mereka para teroris yang mengatasnamakan Islam. Dimana mereka saat ini?
Seperti kita semua ketahui jika, Israel dan Amerika sedang gencar melaksanakan agresinya untuk sebuah pengakuan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Sedangkan banyak negara muslim yang tidak setuju dan menggertaknya.
Sekarang, dimana teroris-teroris itu? Jika memang mereka mengaku Islam, mengaku berjihad sesuai dengan apa yang diajarkan oleh nabi dan Al-Qur'an seharusnya saat ini terdengar kabar bahwa teroris melakukan bom bunuh diri di markas tentara Israel dan menjatuhkan banyak korban.
Tetapi, berita itu seakan tidak terdengar. Mereka seakan bersembunyi dan takut untuk melawan kekuatan Israel serta Amerika. Atau, sebenarnya teroris itu memang bukanlah orang muslim. Mereka hanya orang yang tidak punya Tuhan, ingin menjatuhkan umat muslim dengan menjadi seorang teroris.
Natal adalah sebuah momen suci nan penuh dengan kasih, seperti halnya Idul Fitri yang selalu ditandai dengan saling bermaafan sudah saatnya untuk berfikir kritis. Siapa teroris dan Siapa umat muslim yang sesungguhnya. Sehingga tidak ada lagi masalah perpecahan agama, hanya karena sebuah isu yang sebenarnya kebenarannya sudah berada di depan mata. Tetapi, tertutup oleh omongan yang mengatasnamakan  Tuhan