Mohon tunggu...
Ky
Ky Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Menulis untuk membaca, membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Bukan Tuan

14 April 2018   23:19 Diperbarui: 14 April 2018   23:23 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku berkeliaran malam itu,  kesepian, dalam sebuah ruangan. Kuperhatikan perlahan.  Oh,  itu ruang hatiku sendiri. Aku berkeliling mencarimu, tapi tak ku dapati parasmu di sana, tuan. Aku terus mencari di ruang luas dan pengap itu.  

Terakhir kali ku ingat, kau masih polos dan tak percaya diri. Kau kaku dan tak banyak bicara.  Tapi, aku rindu juga tatap hangat matamu tuan. Jadi,  aku terus mencari. 

Aku sampai disuatu pintu yang ternyata pintu hatiku sendiri. Sejenak aku teringat, kau sudah lama pergi. 

Pintu itu berkarat, tuan.  Tak pernah lagi ku buka sejak kepergianmu. Bukan karena aku terlalu angkuh menganggap mereka hanya angin lalu saja. Tapi,  mereka bukan kau, tuan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun