Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suami Kaya dan Istri Sibuk Bersuci

10 Mei 2021   08:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   08:15 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari berselang terdengar seliweran kabar bahwa Rano dicap sebagai orang pelit, tak mau berbagi kepada sesama. Padahal harta yang dia punya sangat berlimpah. Kabar itu bermula saat Rano menolak memberi pertolongan kepada seorang warga yang bertamu ke rumahnya.

Rano pun hanya menanggapi dengan tenang. Dia berkata, "Orang yang tak terlalu mengenalku tidak berhak menilai kelakuanku. Biarlah tentang ibadah hanya jadi urusanku dan Tuhan."

Halimah kala itu sedang mengisi gentong airnya. Dia tak menggubris pemberitaan yang melibatkan suaminya sebagai objek pembicaraan.

Malam harinya, Rano mengajak Halimah pergi jalan-jalan dengan mobil mewah. Ini pertama kalinya sejak menjadi suami istri Halimah mau diajak keluar. Biasanya dia selalu menolak karena sibuk menunggui gentong airnya. Malam itu langit sedang cerah. Bintang gemintang membentuk titik-titik bercahaya.

Pasangan tersebut bertukar pembicaraan sembari menikmati jalanan yang yang dipadati motor dan mobil. Di tengah percakapan hangat, tiba-tiba mobil yang dikemudikan Rano oleng dan menabrak keras tiang listrik. Beberapa mobil di belakangnya yang terkejut juga menubruk mobil Rano. Tabrakan beruntun terjadi. Rano dan Halimah meninggal di tempat.

Keesokan hari, rumah Rano dan Halimah ramai dikunjungi pelayat. Seorang ustad yang juga sahabat karib Rano membuka penutup jenazah. Alangkah terkejutnya melihat wajah Rano yang seolah tersenyum. Sebaliknya, ketika sang ustad membuka penutup jenazah Halimah, wajah Halimah tampak muram. Padahal semasa hidup, dia sibuk mensucikan dirinya.

Sebelum dikebumikan, seorang ibu tua datang ke rumah Rano. Dia terkejut melihat bendera kuning yang terpasang. Kemudian dia masuk dan menemui sang ustad. Si Ibu bertanya tentang apa yang terjadi. Sang ustad pun menjelaskan bahwa Rano beserta istrinya terlibat kecelakaan beruntun dan mengakibatkan kedua orang tersebut meninggal di tempat.

Si Ibu langsung terduduk lemas. Air matanya mulai menggenang. Sejurus kemudian, dia menjelaskan maksud kedatangannya.

"Saya sedih ketika Pak Rano telah tiada. Niat saya kemari ialah ingin mengembalikan uang yang dipinjami Pak Rano. Waktu itu, Pak Rano memberi saya uang untuk keperluan berobat anak saya. Pak Rano sendiri tidak ingin saya mengembalikan uangnya. Dia memberikan secara ikhlas dan sukarela. Karena saya tidak enak, maka saya ingin mengembalikan uang ini. Tapi ketika sampai di rumahnya, dia sudah berada di alam lain. Semoga Pak Rano khusnul khotimah," kata si Ibu.

"Sudah barang tentu, Bu. Lihatlah, dia meninggal dengan tersenyum. Yang saya heran mengapa istrinya meninggal dalam keadaan muram? Padahal semasa hidup waktunya dihabiskan untuk bersuci," ujar sang ustad.

"Dia memang sibuk bersuci tapi dia lupa berbagi. Saya pernah lihat dia menolak memberikan air kepada musafir padahal si musafir tersebut sangat membutuhkannya." Salah seorang tetangga tiba-tiba ikut masuk dalam pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun