Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tips Anti-Mainstream agar Keuangan Stabil Saat Ramadhan

18 April 2021   06:53 Diperbarui: 18 April 2021   06:57 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di beberapa sektor, mungkin sektor keuanganlah yang paling diperhatikan selama berpuasa. Bagaimana tidak, biasanya selama Ramadhan porsi keuangan bukannya semakin berkurang, malah bisa bertambah. Bahkan ada beberapa orang yang terlalu over untuk pengeluaran.

Padahal, jika ditelaah lebih jauh, pengeluaran selama Ramadhan itu sebetulnya sudah bisa diperhitungkan. Apa-apa yang dibutuhkan sudah jelas sekali. Ya, tapi yang namanya manusia, pasti ada saja kebutuhan di luar rencana (keinginan) yang kadang kala membuat terjadinya penyesalan.

Pengeluaran di awal hingga pertengahan bulan Ramadhan biasanya lebih banyak berkutat pada acara buka bersama. Pastilah, apalagi yang masih muda (seperti saya) ini. teman kerja, teman kuliah, alumni SD, alumni SMP, alumni SMA, itu semua pasti mengadakan bukber. Belum lagi teman-teman yang biasanya nongkrong bareng. Puas sudah acara bukber setiap hari. Pengeluaran semakin banyak, hal itu belum termasuk tetek bengek yang turut menyertainya.

Nah, maka dari itu, saya akan membagikan tips anti mainstream agar keuangan selalu stabil ketika bulan Ramadhan:

Terapkan PSBB (Pengeluaran Semakin Besar itu Bencana)

Tanamkan mindset out of the box itu. Yang menjadi perhatian ialah di awal Ramadhan. Jangan sampai di awal-awal Ramadhan mengadakan buka bersama. Hal tersebut dapat menipiskan dompet Anda secara tidak sadar. Nikmati awal-awal Ramadhan bersama keluarga. Yang pasti tak mengeluarkan biaya saat berbuka.

Kalau Anda ingin sekali berbuka di luar, saran saya cuma satu. Jangan berburu takjil di pasar karena itu berbayar. Berburulah takjil di pom bensin yang cukup untuk mengusir dahaga. Kalau kurang puas satu pom bensin, cari lagi pom bensin lain. Atau bisa juga di masjid yang biasanya menyediakan takjil unlimited. Sekalian nge-charge iman.

Hindari keluar yang tidak penting pada malam hari. Kecuali jika Anda bertemu kolega kerja. Biasanya kalau bertemu kolega, kabanyakan si kolega kita yang bayarin makan atau minum.

Dia akan selalu berkata ketika hendak membayar, "Pakai uangku saja." hal tersebut mempunyai dua keuntungan bagi Anda. Pertama, Anda bisa menghemat, dan kedua silaturahmi semakin erat. Sesekali boleh keluar bersama teman. Tapi jangan keseringan.

Dompet Anda menjerit nanti. Lebih baik manfaatkan berada di masjid bersama para ustad desa dan para tetua dusun. Banyak ilmu yang bisa didapat dari sana.

Lakukan PPKM (Perbanyak Pemasukan dan Kalkulasikan Mandiri)

Jika Anda keberatan dan merasa gagal dalam menerapkan PSBB, maka trik PPKM bisa menjadi solusi. Caranya bagaimana? Tambah pemasukan di dompet Anda dengan menambah mata air pekerjaan sebagai sampingan.

Nah, biasanya di bulan Ramadhan, jam kerja sedikit dipotong oleh si bos. Pada umumnya, saat puasa, dimulai pukul 8 hingga 3 sore. Kesempatan bagus tuh. Banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan bekerja sampingan. Enggak usah berat-berat. Bisa dengan berjualan jajanan lebaran, baju lebaran, camilan, atau apalah. Hal tersebut bisa juga dilakukan secara online.

Atau kalau Anda mempunyai hobi menulis, bisa juga mengirimkan tulisan Anda ke platform-platform yang menyediakan royalti kepada para kontributornya. Atau bisa ikut Samber di kompasiana (seperti saya ini, hehe ....)

Kemudian setelah pemasukan mulai bertambah, kalkulasikan berapa kira-kira pengeluaran Anda selama satu bulan. Termasuk untuk membeli perlengkapan lebaran. Contoh: jika total semua pengeluaran Anda selama satu bulan kira-kira satu juta, maka Anda harus mendapat minimal 300 ribu dari kerja sampingan tersebut. Kekurangannya bisa ditutup oleh gaji dari pekerjaan tetap Anda.

Tanpa disadari, walau tidak banyak, hasil dari kerja sampingan tersebut akan sangat berdampak positif di akhir bulan Ramadhan.

Berlakukan Masa Transisi (Transmigrasi Secara Sifat)

Trik ini harus Anda terapkan jika Anda seorang yang suka berfoya-foya ketika Ramadhan. Walaupun Anda suka berfoya-foya, pasti di lubuk hati paling curam, Anda juga merasa menyesal. Anda harus mengubah sifat yang suka mengeluarkan uang secara tidak perlu. Belajarlah berhemat.

Kalau biasanya di bulan Ramadhan, Anda mengeluarkan uang 100 ribu. Potong setengahnya untuk meminimalisir pengelluaran. Kalau tidak bisa, jika ingin keluar, siapkan saja di dompet 50 ribu sebagai bekal. Dengan catatan bensin sudah terisi. Uang tersebut harus bisa memenuhi kebutuhan Anda ketika keluar. Jangan menambah beban pengeluaran dengan cara berhutang. Yang ada bukan menambah pemasukan, malah akan menambah masalah.

Mumpung bulan Ramadhan, mengubah sifat tersebut sejatinya bukan perkara sulit. Tapi harus pelan-pelan melakukannya. Enggak ujug-ujug langsung berubah. Sulit kalau begitu caranya. Manfaatkan berkah Ramadhan untuk mengubah sifat foya-foya. Ingat kata orang tua, "Uang tak akan ada habisnya jika kamu mau menghamburkannya."

Itulah sekelumit tips anti mainstream untuk menjaga keuangan selama Ramadhan. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Terakhir dari saya, tips tersebut jangan seutuhnya dipraktekkan karena bisa menyebabkan turbulensi emosi, hehehe. Salam hangat and happy fasting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun