Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Fadhlurahman
Muhammad Rizky Fadhlurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program studi jurnalistik

Saya tertarik dengan dunia Jurnalisme, musik dan Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) dalam Penanggulangan Banjir

8 Januari 2024   22:30 Diperbarui: 8 Januari 2024   22:31 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.radarbogor.id/

Kabupaten Bogor Banjir merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Sungai Cileungsi dan Cikeas, yang meliputi wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, Jawa Barat. Banjir di wilayah ini disebabkan oleh berbagai macam  faktor, salah satunya adalah intensitas curah hujan yang tinggi di hulu sungai, Bogor.

Dalam menghadapi tantangan ini muncul sebuah inisiatif dari masyarakat setempat untuk membuat Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C). Komunitas ini didirikan pada  tahun 2016 sebagai respon terhadap masalah banjir yang kerap melanda daerah tersebut. 

Ketua KP2C, Puarman menjelaskan, salah satu peran penting KP2C dalam Penanggulangan Banjir adalah membangun sistem peringatan dini. KP2C memiliki petugas pemantau sungai yang secara rutin memantau ketinggian air sungai dan akan memberikan laporan situasi terkini melalui jejaring media sosial seperti Whatsapp, X, Instagram, Dll.

 “Jadi, KP2C itu bergerak dalam bidang sistem peringatan dini berbasis masyarakat. KP2C menempatkan CCTV di hulu-hulu sungai sebanyak 12 titik, dan juga menempatkan petugas-petugas di hulu-hulu sungai juga untuk melihat., pertama adalah tinggi muka air. Kedua, adalah cuaca.” ujar Puarman, saat diwawancarai di posko KP2C, (04/11/2024).

Lebih lanjut, Puarman juga menjelaskan, apabila tinggi muka air berada diatas normal biasanya akan terjadi banjir. Maka dari itu, petugas KP2C melakukan sistem peringatan dini kepada masyarakat setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan sepanjang tahun.

Tidak hanya dalam penanggulangan banjir, KP2C juga  berperan dalam pencegahan banjir. maka dari itu, KP2C memperjuangkan adanya normalisasi sungai Cileungsi maupun  sungai Cikeas. 

“Kali Bekasi normalisasinya sudah hampir selesai, mungkin dalam waktu 1-2 bulan ini. Kemudian, sungai Cileungsi dan sungai Cikeas sedikit lagi akan dimulai normalisasi, sekarang sudah mencapai tahap kajian penyampaian lahannya.” tambah Puarman.

Komunitas ini bersifat mandiri. Meskipun tidak mendapatkan dana dari pemerintah, mereka terus beroperasi melalui donasi dari para anggota. Tidak adanya gaji bagi pengurus KP2C menunjukkan bahwa keterlibatan mereka bersifat sukarela dan murni berdasarkan kepedulian terhadap lingkungan. Biaya operasional berfokus pada penggajian petugas pemantau di hulu sungai, perawatan CCTV, dan paket data CCTV

Puarman  menambahkan, KP2C menjalin kerjasama dengan hampir semua lembaga pemerintahan terkait. Dengan anggota mencapai 32.000 orang, termasuk pejabat dan stakeholder kebencanaan, KP2C berhasil menjalin kemitraan erat dengan berbagai instansi, seperti Walikota Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Adapun tanggapan warga akan keberadaan KP2C, umumnya sangat positif. warga sangat terbantu terutama mengenai informasi terkini terkait tinggi muka air di musim penghujan.

 “Menurut saya, program-program yang dirasakan warga terutama adalah mengenai informasi tinggi muka air,  karena di musim penghujan ini kita sebagai warga perumahan yang sering terkena banjir dan dekat dengan kali,  perlu mengetahui  tinggi muka air. Biasanya selalu di update oleh tim KP2C ke warga-warga sekitar sini  agar kita bisa antisipasi kedepannya.” ujar Hamdan, warga  Perumahan Villa Mahkota Pesona, desa Bojong Kulur, saat diwawancarai di salah satu rumah warga.  Rabu (03/01/2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun