Mohon tunggu...
Nature

Smart Towel, Handuk Antibakteri dan Swabersih, Solusi untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Indonesia

27 Mei 2015   07:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa masalah yang terjadi pada handuk?

Penduduk Indonesia saat ini mencapai angka 237.641.326 orang (BPS, 2014). Dari sejumlah penduduk Indonesia tersebut, jumlah penduduk yang terkena penyakit akibat bakteri adalah sekitar 15.000-30.000 penduduk per tahun. Penularan bakteri biasanya berasal dari benda-benda yang biasa digunakan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah handuk. Tanpa disadari, handuk ini merupakan tempat menempelnya kuman serta bakteri yang bisa menimbulkan penyakit jika tidak diperlakukan dengan benar. Bakteri dapat tumbuh pada handuk basah atau lembab dengan cepat dan bertahan sampai 24 jam. Perkembangan bakteri pada handuk dapat 20 menit menjadi puluhan ribu.Bakteri tersebut bisa menyebabkan penyakit kulit, keputihan, dan penyakit berbahaya lain. Untuk menghindari bakteri itu, handuk perlu diganti setelah 3 hari pemakaian. Namun, dengan kesibukan kita saat ini, tentu bukan hal mudah untuk mengganti handuk secepat itu.

Apa ide yang diberikan terhadap permasalahan itu?

Dengan latar belakang masalah yang ada, kami hadir dengan ide “Smart Towel: Handuk Antibakteri dan Swabersih untuk Meningkatkan Masalah Kesehatan di Indonesia”. Smart Towel adalah handuk yang dilapisi oleh katalis TiO2, dimana katalis tersebut akan dilapiskan ke dalam kain handuk. Setelah dilapiskan, katalis TiO2 diaktifkan menggunakan sinar UV agar bisa bekerja dengan sifat yang diinginkan, yaitu antibakteri dan swabersih.

Apa yang ditawarkan oleh Smart Towel?

Smart Towel memiliki banyak kelebihan yang sudah kami teliti sebelumnya. Setidaknya, ada empat kelebihan yang dimiliki oleh Smart Towel, yang tentunya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia mengenai handuk saat ini. Empat kelebihan tersebut adalah

1. - Smart Towel memiliki sifat antibakteri, dimana bakteri yang akan mendekat dan tumbuh pada handuk akan terdisinfeksi

2. - Smart Towel memiliki sifat swabersih, yang berarti handuk ini akan tahan lama dan tetap bersih meskipun tidak dicuci berhari-hari bahkan lebih.

3.- Smart Towel memiliki daya serap yang lebih baik dari handuk konvensional sehingga handuk ini akan lebih cepat mengeringkan badan kita setelah mandi ataupun melakukan aktivitas lain, seperti olahraga, renang, dll.

4. - Smart Towel memiliki laju pengeringan yang lebih tinggi dibandingkan handuk konvensional, sehingga dengan hanya menjemurnya didalam ruangan, Smart Towel akan lebih cepat kering.

Pembuktian Uji Disinfeksi Bakteri

Uji disinfeksi bakteri dilakukan dengan menggunakan Total Plate Count (TPC). Metode ini menggunakan larutan yang berisi bakteri, dimana handuk itu akan dicelupkan kedalam larutan tersebut dan akan didiamkan dalam jangka waktu 2 jam. Setelah itu, dilakukan pengukuran di lima titik untuk mendapatkan kandungan bakteri pada handuk. Metode ini akan membandingkan kandungan bakteri pada Smart Towel dengan handuk konvensional. Hasil yang didapatkan cukup mengejutkan, dimana

Tabel 1 Jumlah koloni bakteri pada Smart Towel dan handuk konvensional

Sampel

Jumlah Koloni Bakteri

Awal

69 x 107

Smart Towel

52 x 107

Handuk Non Coating

72 x 107

Dapat dilihat dari tabel 1 diatas, Smart Towel memiliki jumlah koloni bakteri yang menurun dari jumlah sampel awal. Larutan standar bakteri yang digunakan adalah 0.1 ml, sedangkan penurunannya sekitar 17 dari angka semula, bila dibandingkan dengan larutan yang lebih besar, dapat dilihat bahwa bakteri yang terdisinfeksi sangat banyak bahkan bis mencapai ribuan. Dapat dilihat pula bahwa kandungan bakteri pada handuk konvensional/non-coating justru bertambah. Hal ini dapat disebabkan dimana pada Smart Towel, bakteri yang akan tumbuh malah akan terdisinfeksi, dinding sel bakteri akan mengalami lisis karena akan terjadi reaksi dengan zat-zat organik didalam dinding sel bakteri, sedangkan pada handuk konvensional, bakteri dapat tumbuh dengan bebas sehingga jumlah koloni pada percobaan justru bertambah.

Pembuktian Swabersih

Pengujian swabersih dilakukan dengan menggunakan lumpur (tanah yang dicampurkan dengan air) dimana handuk akan disiram/dicelupkan kedalam larutan lumpur tersebut. Hasil yang didapatkan cukup signifikan, seperti terlihat pada gambar dibawah. Smart Towel terlihat jauh lebih bersih dibandingkan dengan handuk konvensional yang sama-sama disirami oleh lumpur. Hal ini terjadi karena katalis TiO2 memiliki sifat hidrofilik, suka akan air sehingga pada permukaan handuk akan terbentuk lapisan film air dimana bila ada debu yang menempel, dia tidak langsung menempel pada permukaan, tetapi pada lapisan air tersebut sehingga mudah untuk dibersihkan.

Pembuktian Daya Serap dan Laju Pengeringan

Telah terbukti bahwa Smart Towel memiliki daya serap yang lebih besar sekitar 20% dibandingkan dengan handuk konvensional. Angka 20% merupakan angka yang cukup signifikan, karena handuk digunakan untuk mengeringkan tubuh sehingga air yang terserap tidak terlalu banyak dibandingkan dengan kain yang difungsikan untuk mengepel.Selain itu, Smart Towel juga memiliki laju pengeringan yang tinggi dibandingkan handuk konvensional sehingga Smart Towel tidak perlu dijemur dimatahari secara langsung untuk cepat kering, cukup dijemur didalam ruangan setelah digunakan.

Dengan demikian, Smart Towel memberikan solusi yang cukup menarik dan cocok untuk kesibukan masyarakat Indonesia saat ini karena Smart Towel merupakan handuk yang praktis dipakai.

Yuk peduli dengan kesehatan kita, seperti kata pepatah "The greatest wealth is health".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun