Mohon tunggu...
Rizky Akbar
Rizky Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Agama Islam dalam Membangun Solidaritas Sosial

17 Juni 2021   00:07 Diperbarui: 17 Juni 2021   00:34 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adinda Putri Fauziah & 

Rizky Akbar 

Masyarakat (society) mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan atau ikatan sosial (solidaritas). Indonesia merupakan negara besar dengan masyarakatnya yang majemuk dan adanya keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras, serta agama. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat orang-orang berbeda yang hidup bersama membentuk sebuah ikatan, salah satunya adalah agama. Dalam hal solidaritas sosial, agama islam khususnya praktik keagamaan mempunyai ruang di dalamnya. Berikut penjelasan mengenai peran agama Islam dalam membangun solidaritas sosial. Pengertian/Makna Agama dan Agama Islam

Deskripsi ontologis tentang sesuatu dapat dipahami atau dimengerti (diketahui) terutama melalui rumusan definisi (ta'rif)-nya. Oleh karena itu dalam rangka memberikan deskripsi makna atau pengertian agama maka perumusan definisi (ta'rif) agama menjadi sangat penting.

Dalam usaha merumuskan pengertian agama, ada dua macam pendekatan yang bisa ditempuh yakni kebahasaan (etimologis) dan istilah (terminologis). Pengertian agama secara etimologis/kebahasaan mengambil pengertian dari para ahli bahwa kata agama berasal dari bahasa sansekerta dan tersusun dari dua kata yakni "a"  berarti tidak dan " gama " artinya kacau, sehingga kata agama bisa diartikan tidak kacau atau agama itu menjadikan kehidupan manusia lebih teratur dan terarah. Masih menyangkut kata agama. 

Pendapat lain menyebutkan bahwa kata agama berasal dari akar kata " gam " yang terdapat awalan dan akhiran " a " yang berarti jalan. Maksudnya adalah, jalan hidup yang di tetapkan oleh Tuhan, dimana jalan itu harus ditaati oleh manusia guna mewujudkan tujuan yang diingkan oleh agama itu. Sedangkan agama secara terminologis, adalah kepercayaan kepada kesaktian ruh nenek moyang, dewa, dan Tuhan serta dengan kebaktian dan kewajiban -- kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Menurut Hendro Puspito, agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan non empiris yang dipercayainya dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat pada umumnya (Hendropuspito 1998:34). Agama merupakan sebuah kebutuhan fitrah manusia, fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia. Naluri beragama merupakan fitrah sejak lahir di samping naluri-naluri lainnya, seperti: untuk mempertahankan diri dan mengembangkan keturunan, maka agama merupakan naluri (fitrah) manusia yang dibawa sejak lahir (Syukur 2000:19)

Agama Islam adalah agama terakhir, agama keseimbangan dunia akhirat, agama yang tidak mempertentangkan iman dan ilmu, bahkan menurut sunnah Rasulullah, agama yang mewajibkan manusia baik pria maupun wanita (Daud 1998:46). Allah SWT telah mewahyukan agama ini dalam nilai kesempurnaan yang tinggi, kesempurnaan yang mana meliputi segi-segi fundamental tentang duniawi dan ukhrowi guna menghantarkan manusia kepada kebahagiaan lahir dan batin serta dunia dan akhirat.

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW supaya beliau dapat menyerukan kepada seluruh manusia agar manusia dapat mempercayai wahyu itu dan mengamalkan segala ajaran dan peraturan-peraturannya. Inti dari ajaran Islam sendiri adalah keyakinan terhadap adanya Dzat yang maha segalanya, Allah Azza wa Jalla. Al-Quran sebagai dasar utama Islam menunjukkan bahwa Islam tidak dapat menemukan jalannya ke dalam lubuk hati dan pikiran tanpa penerimaan dua lubuk utama, yaitu iman dan syariah. Dan yang pertama-tama diwajibkan oleh Islam adalah kepercayaan yang mendalam kepada Allah tanpa keraguan maupun kesangsian (Ibid :100)

Makna Solidaritas Sosial

Solidaritas adalah bentuk perasaan, ungkapan, dukungan, maupun tanggung jawab yang dimiliki oleh sekelompok orang yang terbentuk atas dasar kepentingan bersama. Solidaritas juga merupakan hubungan antar individu dalam suatu kelompok yang didasarkan pada adanya rasa saling percaya, kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan karena adanya perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun