Mohon tunggu...
rizky afi
rizky afi Mohon Tunggu... Atlet - Hamba Allah

Urip pisan iku dadio lakon ojo dadi penonton

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Orientasi Pemahaman Filsafat Ilmu

16 Februari 2020   02:26 Diperbarui: 16 Februari 2020   02:39 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nama: Muhammad Rizky Mubarok
NIM: 19150031
Judul Buku : Orientasi Pemahaman Filsafat Ilmu
Penulis: Prof. DR. Mukhtar Latif
Penerbit: Prenada Media Grup
Tahun Terbit: 2016

"Review Book Orientasi Pemahaman Filsafat Ilmu"
Pada bab awal di buku ini penulis sedikit memaparkan mengenai ilmu, filsafat, dan agama. Penulis menjelaskan bahwa manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah di bumi Nya yang memiliki ilmu pengetahuan sebagai penolong baginya dalam keberlangsungan hidupnya serta alat untuk bertahan hidup hingga saat ini. Ilmu pengetahuan yan telah diberikan oleh Allah kepada manusia jumlahnya sangat terbatas.

Tetapi, tentunya Allah tidak melepas manusia begitu saja melainkan, Allah telah membekali manusia dengan berbagai potensi yang berfungsi untuk menggali lebih dalam terhadap ilmu pengetahuan tersebut.

Manusia lahir sudah dilengkapi dengan panca indera sebagai salah satu alat untuk menggali ilmu pengetahuan. Bukan hanya itu manusia juga dilengkapi dengan akal yang memiliki fungsi yang sangat besar yakni, untuk berpikir yang nantinya akan menghasilkan sebuah keputusan.

Banyak sekali sejarah temuan ilmuwan yang tidak dapat dijelaskan karena keterbatasan ilmu pengetahuan, metodologi dan tentunya keterbatasan manusia itu sendiri sebagaimana telah dijelaskan didalam sejarah ilmu pengetahuan mulai dari klasik hingga kontemporer.

Padahal, dalam penemuan manusia ditetapkan sebagai tekhnologi yang mempunyai kecanggihan melebihi tekhnologi modern yang ada hingga saat ini. Namun, hingga saat ini tetap saja terbatas kemampuannya.

Menurut Endang Saifuddin Anshari (2009), tidak semua persoalan manusia ada jawabannya dari agama. Ada beberapa poin masaah manusia yang tidak ada jawabannya dalam agama. Pertama, soal-soal yang tidak prinsipiel, seperti urusan kendaraan berjalan sebelah kiri atau kanan, soal perbankan dan seterusnya.

Kedua, persoalan yang tidak secara tegas dibahas dialam Al-Qur'an dan As-Sunnah diserahkan ijtihad (produk pemikiran manusia yang tidak bertentangan dengan tekstualnya wahyu Al-Qur;an maupun sunnah Nabi) kepada masing-masing dengan kemampuan nalarnya.

Ketiga, masalah yang tetap masih merupakan misteri dan rahasia yang tidak terjangkau akal budi manusia karena keterbatasannya. Misalnya, mengenai roh, alam ghaib, hidup sesudah mati, dan hakikat takdir yang bukan masalah perilaku beragama (religius) sehari-hari.

Pada dasarnya, filsafat pertama kali muncul di Yunani pada abad ke-7 SM. Filsafat muncul secara tidak sengaja ketika orang-orang waktu itu tengah memikirkan dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan manusia serta lingkungan sekitar mereka. Yang pada ketika itu mereka memutuskan untuk tidak menggantungkan pada agama lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan berusaha menggunakan kemampuan akal mereka.

Dalam perkembangannya, filsafat dibedakan berdasarkan latar belakang wilayah (dipengaruhi pertama kali muncul dalam suatu daerah) terbagi menjadi 10 yaitu : Filsafat Barat, Yunani Kuno, Yunani, Abad Pertengahan, Modern, Postmoderenisme Kontemporer, Filsafat Timur, Filsafat Dunia, Filsafat India, dan Filsafat Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun