Mohon tunggu...
Fauzan Rizky Aditya
Fauzan Rizky Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman Indonesia sebagai Identitas Kebangsaan

26 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2023   14:47 4852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Keberagaman Indonesia

Indonesia, negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa, telah menjadi rumah bagi lebih dari 270 juta penduduk. Di tengah kemajemukan ini, keindonesiaan muncul sebagai identitas kebangsaan yang mengikat kita sebagai bangsa yang kuat dan bersatu. Keberagaman tersebut seharusnya menjadi sumber kekayaan dan kekuatan bagi Indonesia serta menjadi pondasi dalam membangun identitas kebangsaan yang kuat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan terdapat sebanyak 1728 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia sejak tahun 2013 hingga 2022 yang terbagi ke dalam 5 domain. Angka tersebut merupakan anugerah yang dimiliki Indonesia, di mana Keberagaman merupakan ciri khas yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, berbagai suku, seperti Jawa, Sumatra, Batak, Dayak, Papua, dan banyak lagi, hidup berdampingan dengan harmonis. Keberagaman ini tercermin dalam kebiasaan, adat istiadat, seni, dan tradisi yang berbeda di setiap daerah. Sebagai contoh, adanya berbagai jenis tarian, musik, pakaian adat, dan bahasa daerah yang dikenal sebagai kekayaan budaya Indonesia.

Salah satu contoh penting dari keberagaman budaya Indonesia adalah Tari Pendet dari Bali. Tari ini adalah simbol keindahan dan keanggunan budaya Bali. Namun, tidak hanya Bali yang memiliki tarian tradisional yang indah. Di setiap daerah di Indonesia, terdapat berbagai tarian tradisional yang unik dan menarik. Contohnya, Tari Tor-Tor dari Sumatra Utara, Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur, dan masih banyak lagi. Keberagaman tarian tradisional ini mencerminkan keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Keindonesiaan juga tercermin dalam keberagaman agama. Dalam satu wilayah, masyarakat dapat menganut agama yang berbeda seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Meskipun perbedaan ini ada, toleransi agama telah menjadi bagian integral dari keindonesiaan. Masyarakat Indonesia belajar untuk saling menghormati dan hidup berdampingan tanpa harus menghilangkan identitas agama mereka.

Contoh lain dari keberagaman agama adalah adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri, Natal, Nyepi, Waisak, dan perayaan agama lainnya. Selama perayaan ini, orang-orang dari berbagai agama saling memberikan ucapan selamat dan menghormati perayaan agama yang berbeda. Keberagaman agama tidak pernah menjadi penghalang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, tetapi malah menjadi peluang untuk saling mengenal dan memperkaya budaya.

Keindonesiaan bukanlah hanya sekadar kesatuan geografis, tetapi juga merupakan simbol persatuan dalam keragaman. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memperkuat keindonesiaan sebagai identitas kebangsaan. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, persatuan, dan demokrasi, membentuk pondasi yang kokoh bagi keberlangsungan bangsa ini. Dengan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia mampu menjaga kebersamaan dan merawat keindonesiaan sebagai identitas bersama.

Gotong royong adalah nilai yang melekat dalam masyarakat Indonesia sejak lama. Semangat gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan sosial seperti gotong royong membersihkan lingkungan, gotong royong dalam membangun rumah adat, atau gotong royong dalam upacara adat. Melalui gotong royong, masyarakat Indonesia belajar untuk saling membantu dan saling menghormati. Prinsip ini memainkan peran penting dalam membangun keindonesiaan yang kuat dan mempererat hubungan antarwarga negara.

Selain itu, bahasa Indonesia juga memainkan peran penting dalam memperkuat keindonesiaan. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi yang dapat dipahami oleh semua warga negara. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang universal mencerminkan semangat inklusivitas, di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki kedudukan yang sama dalam masyarakat.

Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga sebagai simbol persatuan. Dalam konteks pendidikan, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini membantu dalam menciptakan kesetaraan pendidikan di seluruh wilayah, memperkuat ikatan antara generasi muda dari berbagai suku, dan menjaga keindonesiaan sebagai identitas kebangsaan.

Keindonesiaan sebagai identitas kebangsaan memiliki dampak yang signifikan pada pembangunan negara. Keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia menjadi daya tarik wisata yang memikat wisatawan dari seluruh dunia. Dari keindahan pantai-pantai eksotis hingga hutan-hutan hijau yang melimpah, Indonesia menawarkan potensi wisata yang tak terbatas. Memanfaatkan keindonesiaan dalam sektor pariwisata akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun