Sobat budiman-budimin, tertarikkah kalian jika kegiatan ngabuburit dilakukan dengan cara menyembuhkan lingkungan?
Menyembuhkan lingkungan disini maksudnya adalah memulung sampah dan belajar menanam setelah sepekan sebelumnya dari awal Ramadan hingga masuk Ramadan bercerita 2025 hari 6 ini curah hujan di sekitar tempat tinggal saya masih tinggi.
Untungnya tidak sampai terjadi banjir yang berlebih, hanya di sebagian titik di sekitar rumah saya terdampak genangan tapi tidak sampai terjadi banjir berhari-hari.
Nahlo mulia sekali ya kegiatan ngabuburitnya. Yaps, ternyata tantangan ini mendapat respon positif pula di kalangan bocil-bocil yang sering main di sekitar rumah saya.
Tepatnya rumah saya berada di Desa Sedatigede, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Desa yang cakupan wilayahnya meliputi Bandara Juanda ini juga punya BumDes yang bergerak di bidang pengolahan sampah.
Hampir di setiap sudut jalan atau batas RT/RW juga tersedia bank sampah plastik. Oleh karenanya tak heran ketika saya coba tantang bocil-bocil gen alpha ini dengan tantangan mulung sampah langsung direspon dengan sat-set oleh mereka.
Dengan outfit ala kadarnya sambil membawa karung glangsing (sebutan disini untuk karung plastik). Ada juga yang sekalian pakai sarung jaga-jaga persiapan war takjil jika seketika adzan berkumandang.
Dengan sentuhan tangan mungilnya, bak kecepatan tangan dr. Strange saat melawan Thanos, mereka dengan cepat dan sigap mengambil satu persatu botol plastik dan sampah-sampah lainnya untuk dimasukkan di dalam karung glangsing yang sudah mereka siapkan.
Tak butuh waktu lama satu karung langsung penuh.