Mohon tunggu...
Rizki Syaifullah
Rizki Syaifullah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Malioboro

4 Februari 2024   20:29 Diperbarui: 4 Februari 2024   21:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak mengenal Malioboro? Sebagai salah satu tujuan wisata terkenal di Jawa, kini Malioboro telah menjadi ikon penting yang melekat erat dengan Kota Yogyakarta. Kawasan Malioboro berada di lokasi yang sangat strategis, tepat di antara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih.

Malioboro sudah menjadi tempat favorit untuk berbelanja bagi para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang datang ke Yogyakarta. Aktivitas perdagangan sangat terlihat dan terasa di area ini. Meski begitu, sejarah di balik Malioboro juga memiliki nilai yang sama mengesankan.

Jalan Malioboro dibangun pada saat yang sama dengan pendirian Kraton Yogyakarta. Malioboro adalah istilah dalam bahasa Sansekerta yang berarti rangkaian bunga. Mungkin ada kaitannya antara hal ini dengan masa lalu di mana saat Kraton menggelar perayaan besar, Jalan Malioboro akan dipenuhi oleh berbagai jenis bunga. Malioboro merupakan sebuah istilah yang diambil dari nama seorang individu kolonial Inggris yang dikenal sebagai Marlborough, yang telah menetap di daerah tersebut pada periode 1811 hingga 1816 M.

Jalan Malioboro merupakan hasil dari perencanaan kota Yogyakarta yang memiliki pola pengaturan jalan yang membujur dari utara ke selatan, dengan beberapa jalan yang berpotongan secara tegak lurus ke arah penjuru mata angin. Penguatan pola tersebut terjadi karena adanya "sumbu khayalan" yang melintang dari utara ke selatan, dengan istana sebagai pusatnya.

"Poros" ini terlihat dalam bentuk struktur fisik, seperti Tugu (Pal Putih) di bagian utara, jalan Margatama (Mangkubumi) dan Margamulya (Malioboro) di bagian selatan, Kraton Yogyakarta, serta Jl. Teks ini membahas tentang seorang individu yang dimaksudkan digunakan sebagai subjek dalam kalimat. Panjaitan, akhirnya tampil di panggung Krapyak. Apabila perjalanan dimulai dari Tugu dan dilanjutkan ke arah utara, maka akan mencapai Gunung Merapi, sementara jika perjalanan dimulai dari Panggung Krapyak dan diteruskan ke arah selatan, maka akan mencapai Samudera Hindia.

Saat masa kolonial (1790-1945), tata kota mengalami gangguan akibat pembangunan benteng Vredeburg oleh pemerintah Belanda di ujung selatan jalan Malioboro. Di samping mendirikan benteng, pemerintah Belanda juga mendirikan Societeit Der Vereneging Djogdjakarta (1822), The Dutch Governor's Residence (1830), Javasche Bank, dan kantor Pos untuk menjaga kontrol mereka atas Yogyakarta. Pertumbuhan komunitas Belanda di Yogyakarta meningkat cepat sejak Sultan Hamengkubuwana VII memerintah (1877-1921).

Hal ini memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan dan perkembangan industri perkebunan tebu, berbagai fasilitas manufaktur, sektor perbankan, asuransi, perhotelan, dan sektor pendidikan. Pada masa itu, terjadi kemajuan yang cepat yang didorong oleh aktivitas perdagangan antara orang Belanda dan Tionghoa. Selain itu, ada juga alasan lain mengapa Distrik Cina (Kawasan Pecinan) terbentuk di sub-segmen Jalan Malioboro, yaitu karena Sultan membagi-bagikan tanah kepada masyarakat Tionghoa di daerah tersebut.

Pada saat itu, Belanda mendominasi dalam upaya mereka membangun infrastruktur guna meningkatkan perekonomian dan kekuatan mereka. Sebagai contoh, terdapat pembangunan Stasiun Tugu oleh Staat Spoorweg pada tahun 1887 di Jalan Malioboro. Pembangunan ini berhasil memotong jalan tersebut menjadi dua bagian secara fisik. Dalam periode pasca-1945, jalan Malioboro memainkan peran yang signifikan ketika bangsa Indonesia berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan mereka melalui pertempuran yang terjadi di sepanjang jalan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun