Virus Corona telah merenggut banyak jiwa. Virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, China ini kini telah menjalar ke seluruh dunia, menjadikan status endemi berubah menjadi pandemi. Imbasnya tak hanya di kesehatan manusia, namun juga menjalar ke aspek lain mulai dari politik, ekonomi, hingga pendidikan. Seperti diketahui, virus corona akan mudah tersebar lewat cairan atau droplet, dan droplet tersebut sangat rawan tersebar apabila berada dalam situasi yang ramai, penuh sesak, dan berhimpitan.
Aktivitas belajar mengajar sendiri khususnya yang konvensional, masih menggunakan metode pengajaran di dalam kelas dan terdapat banyak siswa, sehingga penyebaran virus corona menjadi sangat cepat. Karenanya aktiviitas belajar mengajar menjadi sangat rentan apabila terus dilakukan di tengah pandemi hari ini. Karenanya, meliburkan aktivitas belajar mengajar adalah hal yang paling masuk akal untuk dilakukan, selain mencegah penyebaran juga menyelamatkan anak-anak terjangkiti virus.
Beberapa daerah telah menerapkan hal tersebut, yakni meliburkan sekolah, slah satiu daerah yang menerapkan libir sekolah ialah Kabupaten Berau. Pilihan ini diambil setalah Bupati Berau, H. Muharram mengadakan rapat dengan stakeholder terkait mengenai penanganan corona di Berau.Â
Selain meliburkan sekolah, Bupati Berau juga akan mengikuti arahan pemerintah pusat mengenai peniadaan UN. Ditiadakannya UN pada tahun 2020 ini, adalah imbas dari penyebaran corona yang sangat cepat tersebut. Dengan ditiadakannya UN, maka kelulusan siswa menjadi tanggung jawab satuan tingkat pendidikan, berbagai macam penilaian dan asesmen yang harus dilakukan oleh sekolah sudah diatur oleh Dinas Pendidikan Berau, melalui Surat Edaran No.10/4022 tersebut. Harapannya tentu saja ke depan semua siswa akan bisa belajar dengan biasa seperti semula, dan kehidupan dapat terus berjalan seperti sedia kala, sebelum pandemi ini menghadang.