Mohon tunggu...
rizki surya
rizki surya Mohon Tunggu... Freelancer - menulis dan bercerita

mengalami melihat menceritakan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hutan Mangrove di Berau Terus Dilestarikan

27 Februari 2020   19:49 Diperbarui: 27 Februari 2020   19:50 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kabupaten Berau merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan hutan mangrove yag cukup luas. Terdata sekitar 85.389 hektar hutan mangrove yang tersebar di sepanjang pesisir selatan dan utara Berau. Pentingnya keberadaan hutan mangrove untuk menjaga kelestarian ekosistem dan biota yang ada merupakan salah satu fokus utama Muharram selaku Bupati Berau.

Dalam pidatonya terkait pelestarian hutan mangorve beberapa waktu silam, Muharram menyampaikan bahwa mangrove diciptakan untuk kelestarian lingkungan hidup, sehingga mangrove harus dijaga jangan sampai rusak. Dalam upaya melestarikan hutan mangrove, PemKab Berau dengan beberapa lembaga pemerhati mangrove terus melakukan kegiatan yang menyokong kelestarian hutan mangrove yang ada di Berau. Seperti melakukan workshop tentang mangrove, penanaman bibit bakau dan masih banyak lagi.

Selain itu juga, Muharram menyampaikan pentingnya hutan mangrove di daerah bepasir dan lumpur sebagai pengendali dan pencegah terjadinya abrasi. Sehingga ketika mangrove tidak terawatt dan bahkan rusak, maka dapat mengancam kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai. Oleh sebab itu, skema dalam pengelolaan mangrove lestari sangatlah penting untuk merumuskan kebijakan apa saja yang harus dilakukan dalam pengelolaan mangrove bersama-sama dengan masyarakat.

Hal yang perku dilakukan menurut Muharram adalah pertama-tama mengamankan dan melindungi agar jangan sampai hutan mangrove dieksploitasi secara berlebihan. Selanjutnya dalah mengedukasi masyarakat tentang petingnya keberadaan mangrove. Hal itu disampaikan karena terkadang masyarakat secara tidak sadar adalah pelaku utama dalam hal rusaknya kondisi hutan mangrove, entah itu karena aktivitas yang mereka lakukan atau bentuk eksploitasi yang besar-besaran tanpa adanya regenerasi kembali.

Salah satu yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan mangrove berbasis masyarakat dikatakan Muharram, adalah dengan menjadikan mangrove sumber ekonomi masyarakat, yaitu mengembangkan pariwisata. Kawasan mangrove menjadi destinasi wisata yang kini telah banyak dikembangkan di beberapa daerah yang turut membantu masyarakat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun