Dunia hari ini adalah dunia yang serba cepat. Kecepatan memengaruhi interaksi antarmanusia, komunikasi dan arus informasi mengalir dengan cepat bak air bah. Siapapun yang tidak mengikuti perkembangannya akan terhempas air bah limpahan informasi. Untuk itu adapatabilitas menjadi kata kunci dalam perubahan revolusi 4.0. Kemunculan beberapa aplikasi berbasis daring menjadi salah satu tren dalam revolusi 4.0, telah banyak kemudian, aplikasi daring yang terbukti membantu tugas manusia.Â
Banyak pula lembaga dan swasta yang mengembangkan aplikasi berbasis daring, tidak ketinggalan pemerintah daerah. Salah satu pemerintah daerah yang mengembangkan aplikasi berbasis daring ialah Kabupaten Berau. Kabupaten yang terletak di Kalimantan Timur ini sedang mengembangkan BQR atau Berau Quick Response aplikasi yang diharapkan membantu menjawab persoalan yang terjadi di Berau secara real time.
Melalui BQR, kedepan warga hanya perlu melaporkan berbagai masalah yang terjadi di wilayahnya, setelah dilaporkan lewat BQR melalui akun pengguna, pemerintah daerah melalui dinas dan instansi terkait akan mencoba mendatangi lapangan dan memecahkan masalah. Dengan BQR maka laporan warga akan ditindaklanjuti secara langsung, sehingga tidak perlu berlama-lama berurusan dengan panjanganya birokrasi. Dengan BQR juga diharapkan setiap masalah yang muncul dapat segera teratasi.
BQR sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Bupati Berau, H. Muharram. Dengan memanfaatkan aplikasi berbasis daring, Bupati H. Muharram berharap Berau akan menjadi kabupaten yang melek teknologi, disamping itu kehadiran BQR juga diharapkan menjawab proses debirokratisasi yang saat ini gencar dilakukan oleh pemerintah.Â
Program BQR tentu harus diapresiasi semua pihak, harapannya BQR dapat berjalan secara berkelanjutan, selain itu diharapkan aplikasi dapat dengan mudah digunakan. Koordinasi dan respon cepat dari semua dinas atau instansi terkait, dalam menangani masalah di lapangan akan menjadi kunci dari keberhasilan aplikasi BQR.
