Kerja Sama Lintas Sektoral Menguntungkan Petani

Sudah menjadi pengetahuan umum, bila instansi pemerintahan di Indonesia masih memiliki ego sektoral. Konflik kepentingan antara satu institusi dengan institusi lainnya menyebabkan kepentingan publik yang lebih besar terkorbankan. Namun demikian, hal seperti ini nampaknya tidak terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau misalnya, bekerja sama dengan perusahaan BUMN yang bergerak di sektor industri pupuk yakni Pupuk Kaltim. Kerja sama ini diturunkan dengan penyaluran pupuk dari Pupuk Kaltim kepada Dinas Pertanian dan Peternakan dimana pupuk tersebut kemudian disalurkan kepada petani melalui kelompok-kelompok.

Dinas Pertanian dan Peternakan Berau kemudian memberikan jaminan kepada petani dalam hal pasokan dan penyaluran pupuk. Jaminan ini menjadi hal penting bagi petani, lantaran vitalnya pupuk bagi petani. Sektor pertanian sendiri di Berau saat ini, tengah menjadi leading sector, dimana komoditas unggulannya yakni jagung menjadi primadona di sektor pertanian. 

Tercatat pada tahun 2018, komoditas jagung asal Berau menjadi penyumbang komoditas jagung terbesar se-Kalimantan Timur. Tingginya produktivitas pertanian jagung di Berau tidak bisa terlepas dari program Bupati Berau, H. Muharram yang mendahulukan petani dan desa, di samping itu inovasi teknologi pertanian di Berau juga dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan varietas jagung hibrid.

Bagaimana Kabupaten Berau mengelola pertanian agaknya harus menjadi contoh bagi daerah lain. Tidak hanya menjalankan program-program yang pro pada petani dan desa namun juga mampu mengurangi ego sektoral di dalam OPD-nya atau organisasi pemerintahan daerah. Selain itu, keberanian pemerintah Kabupaten Berau menjamin ketersediaan pasokan dan penyaluran pupuk kepada petani juga harus diapresiasi, sehingga petani memiliki kepastian akan pupuk yang tentunya sangat membantu kehidupan petani.