Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok. terdapat empat ciri-ciri sebuah interaksi bisa disebut sebagai interaksi sosial. pertama, ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang. jika seseorang sendiri saja maka tidak akan terjadi interaksi. Â kedua, ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.Â
Simbol yang digunakan dalam komunikasi adalah bahasa. bahasa bisa lisan (verbal) atau bahasa isyarat. Ketiga adalah adanya dimensi waktu. Interaksi sosial bisa terjadi pada masa lampau, masa kini, dan masa mendatang. Keempat, yaitu ada tujuan-tujuan tertentu. Interaksi sosial terjadi karena para pelaku interaksi sosial memiliki tujuan dalam menjalin sebuah interaksi.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan secara bersama-sama. Syarat utama dari adanya atau hadirnya aktivitas-aktivitas sosial adalah adanya interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia membutuhkan peran dari makhluk sosial lainnya, dan interaksi sosial lah sebagai penghubung antara makhluk sosial satu dengan yang lainnya. Menurut seorang ahli sosiologi Herbert Blumer ada tiga prinsip utama dari sebuah interaksi, yaitu tentang pemaknaan (meaning), bahasa (language), dan pikiran (thought).
Media Sosial
Media sosial adalah media online yang digunakan untuk berinteraksi jarak jauh antar penggunanya dengan menggunakan jaringan internet. Selain digunakan sebagai media interaksi jarak jauh, media sosial juga digunakan sebagai tempat mencari dan mendapatkan informasi.Â
Media sosial meliputi Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok, Youtube dan beberapa jenis media sosial lainnya. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual.
Melalui media sosial penggunanya dapat berinteraksi dengan orang yang bahkan belum pernah ditemui atau dikenal sebelumnya. Penggunanya dapat berinteraksi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang berada di luar negri. Selain sebagai media untuk berinteraksi jarak jauh, penggunanya juga dapat berbagi kesehariannya melalui media sosial.
Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah secara mendasar mengenai keilmuan komunikasi dari teori hingga semua hal yang terkait dengannya. Dimana menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah secara fundamental, metodologis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensinya.
Sementara itu, menurut Richard Lanigan, bahwa filsafat sebagai disiplin biasanya dikategorikan menjadi sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penyelidikan sistematis studi terhadap Metafisika, Epistemologi, Aksiologi dan Logika seperti "Bagaimana aku mengetahuinya ?", "Apakah aku yakin ?", Â "Apakah aku benar ?".
Pendekatan filsafat komunikasi :
- Aksiologi. Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axio dan logos. Axio artinya pantas atau layak sedangkan logos. Jadi, aksiologi merupakan suatu teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh. Aksiologi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat manfaat atau kegunaan dari pengetahuan yang sudah ada.
- Ontolog. Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ontos dan logos. Ontos artinya ada dan logos artinya ilmu. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat dari segala sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik.Â
- Epistemologi. Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme dan logos. Episteme artinya pengetahuan dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi, epistemologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula metode, struktur, dan valid tidaknya suatu pengetahuan.