Wonosobo, 3 Oktober 2025 — Pagi itu, suasana di SD Negeri 4 Binangun, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, terasa sedikit berbeda. Anak-anak kelas 4 tampak antusias menatap ke depan kelas. Di hadapan mereka, seorang mahasiswa berdiri sambil memegang buku bergambar penuh warna. Ia adalah Rizki Ardi Pratama, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, yang sedang melaksanakan kegiatan Bakti Akademisi pada Jumat, 3 Oktober 2025 pukul 08.00 WIB.
Rizki datang bukan sekadar untuk mengajar, tetapi untuk menginspirasi anak-anak agar peduli terhadap lingkungan. Ia membawa sebuah karya yang dibuatnya sendiri — buku edukasi bergambar berjudul “Ayo Jaga Lingkungan!” Buku itu berisi cara-cara sederhana menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan rumah, disertai aktivitas seru seperti mewarnai gambar dan menjawab pertanyaan ringan.
“Saya ingin anak-anak belajar mencintai lingkungan dengan cara yang menyenangkan,” ujar Rizki dengan senyum hangat.
Meski hanya sempat mencetak empat eksemplar buku, Rizki tak kehilangan akal. Ia mengadakan kuis kecil di kelas, di mana siswa yang berhasil menjawab pertanyaan tentang kebersihan dan lingkungan berhak mendapatkan buku tersebut. Suasana kelas pun berubah riuh. Anak-anak tertawa, berebut menjawab, dan saling menyemangati.
“Anak-anak terlihat begitu antusias. Mereka bahkan berlomba-lomba menjawab pertanyaan dengan cepat. Itu momen paling berharga bagi saya,” kenang Rizki.
Bagi Rizki, kegiatan Bakti Akademisi bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan kesempatan untuk membawa nilai-nilai kebaikan ke masyarakat. Melalui buku kecil itu, ia ingin menanamkan benih kesadaran bahwa menjaga lingkungan bukan hal sulit — bisa dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya atau menanam bunga di rumah.
Kegiatan sederhana tersebut memberikan makna mendalam, baik bagi siswa maupun bagi Rizki sendiri. Ia belajar bahwa mengajar tidak selalu harus di ruang kuliah; terkadang, pelajaran terbaik justru datang dari senyum dan tawa anak-anak yang haus akan pengetahuan.
“Harapan saya, anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka,” tambahnya.
Lewat langkah kecil ini, Rizki membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tangan siapa saja, bahkan dari seorang mahasiswa yang membawa buku bergambar ke ruang kelas di pelosok Wonosobo.
Dan mungkin, dari empat buku kecil itu, akan tumbuh empat hati besar yang mencintai bumi dengan sepenuh jiwa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI