Mohon tunggu...
rizki amelia putri
rizki amelia putri Mohon Tunggu... Mahasiswa program studi pendidikan masyarakat universitas Sriwijaya

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kolaborasi Mahasiswa Unsri dan Masyarakat Desa Adumanis: Pembuatan Toga Jadi Sarana Edukasi

28 September 2025   20:24 Diperbarui: 28 September 2025   20:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
toga mahasiswa universitas Sriwijaya 

OKU Timur -- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya (UNSRI) yang melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di Desa Adumanis, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama 40 hari, berhasil mengadakan program unggulan berupa Pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Program ini menjadi salah satu bentuk pengabdian nyata mahasiswa dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal yang sederhana, mudah dijangkau, namun memiliki manfaat besar.

Kegiatan pembuatan toga yang berlangsung selama 2 Minggu di Desa Adumanis ini dilaksanakan bersama ibu-ibu rumah tangga, perangkat desa, serta masyarakat sekitar. Antusiasme warga terlihat sejak awal, terutama karena program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga praktik langsung yang bisa diterapkan di rumah masing-masing.

Pemberdayaan Melalui Tanaman Obat

TOGA merupakan program yang difokuskan pada pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis tanaman herbal yang berkhasiat bagi kesehatan, seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, lidah buaya, dan serai. Tanaman-tanaman ini dipilih karena mudah tumbuh di lingkungan desa serta sudah dikenal sejak lama sebagai bahan obat tradisional.

Melalui program ini, mahasiswa berusaha mendorong masyarakat agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga. Dengan adanya TOGA, warga tidak harus selalu bergantung pada obat-obatan kimia, melainkan bisa memanfaatkan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan awal yang alami dan aman.

Selain itu, program TOGA juga memiliki potensi ekonomi. Apabila dikelola dengan baik, tanaman herbal ini dapat dikembangkan menjadi produk olahan bernilai jual, seperti jamu, teh herbal, maupun minyak atsiri. Hal ini tentu bisa membuka peluang usaha kecil bagi ibu-ibu rumah tangga sekaligus meningkatkan perekonomian desa.

Jalannya Kegiatan

Pelaksanaan program dimulai dengan sosialisasi yang diberikan mahasiswa kepada warga mengenai pentingnya TOGA. Dalam sesi ini, mahasiswa menjelaskan khasiat dari masing-masing tanaman serta manfaat jangka panjang dari menanam TOGA di rumah. Setelah itu, warga diajak langsung melakukan praktik penanaman di lahan yang telah disediakan sebagai Taman TOGA Desa Adumanis.

Ibu-ibu PKK tampak bersemangat mengikuti kegiatan ini. Beberapa di antara mereka bahkan membawa bibit tambahan dari rumah untuk ditanam bersama. Kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat.

Untuk memperkuat keberlanjutan program, mahasiswa juga menyediakan papan edukasi berisi informasi tentang manfaat setiap jenis tanaman TOGA. Papan tersebut dipasang di area taman sehingga mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Dengan adanya media ini, warga dapat mempelajari khasiat tanaman secara mandiri tanpa harus mencari informasi keluar desa.

Dukungan dari Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun