Mohon tunggu...
Rizki Amalia Ramadhani
Rizki Amalia Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhlak di Masa Kini

17 Agustus 2020   18:49 Diperbarui: 17 Agustus 2020   19:16 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.  Menurut tiga pakar di bidang akhlak, yakni Ibnu Miskawaih, Al Gazali dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah peringai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Sedangkan moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang mengatur cara berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama manusia. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu masyarakat.

Meskipun memiliki pengertian yang hampir sama. Moral dan akhlak memiliki perbedaan secara garis besar. Akhlak menilai perbuatan manusia berdasarkan Al-Quran dan Sunah. Pada sisi lain moral menilai perbuatan manusia menggunakan adat dan kebiasan yang berlaku di masyarakat.

Masa kini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil membuat peradaban bergerak maju, moral manusia justru mengalami kemunduran. Bergerak sama pesatnya tapi saling bertolak belakang. Masalah yang dihadapi masyarakat bukan lagi bagaimana meraka akan beradaptasi dengan sebuah teknologi baru, atau bagaimana cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan itu menjadi semakin pesat. Tapi masalah sesungguhnya yang saat ini terlihat begitu samar adalah bagaimana masyarakat mengendalikan diri sehingga mereka bisa menyeimbangkan dengan baik kemajuan peradaban dengan kestabilan moral.

Sayangnya, saat ini hal tersebut sangat sulit untuk dikendalikan. Bisa dilihat dari contoh kemerosotan moral paling mudah yang bisa kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpakaian yang tidak sopan, semakin berkurangnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua, prilaku anarkis dalam menghakimi orang lain, prilaku menghujat dan banyak lagi contoh lainnya. Juga melihat dari banyaknya media yang memberitakan mengenai berbagai macam berita yang menyoroti kemerosotan moral masyarakat masa kini setiap harinya. Pelecehan seksual, pembunuhan, bunuh diri dan juga contoh lainnya. Seolah pelanggaran moral kini menjadi makanan sehari-hari masyarakat masa kini.

Sangat disayangkan memang, mengingat kemajuan peradaban dengan teknologi yang sudah begitu canggih seharusnya bisa membuat masyarakatnya menjadi sama majunya, untuk mengimbangi kemajuan peradaban tersebut. Tapi justru malah memberi efek kemunduran moral.

Televisi, internet, dan gadget yang semakin canggih merupakan beberapa dari banyaknya contoh produk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Produk-produk tersebut memang memiliki begitu banyak manfaat untuk memudahkan segala jenis urusan manusia masa kini, meskipun begitu mereka tetap memiliki kekurangan. Secara garis besar, kekurangan produk-produk tersebut adalah menjadi salah satu sumber yang membuat terjadinya kemorosotan moral masyarakat. Terlebih ketika ketiga produk itu begitu mudah untuk diakses saat ini, tanpa ada limit untuk batasan usia. Hal ini lah yang begitu mudah menjadikan remaja dan dewasa awal sebagai target paling rentan kehilangan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kestabilan moral mereka.

Mereka yang cenderung paling aktif dalam 'mengkonsumsi' produk-produk tersebut sangat cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut. Tapi juga menjadikan mereka yang paling mudah dipengaruhi dan paling mudah mengikuti arus kemerosotan moral tersebut. Sangat disayangkan, biasanya mereka cenderung tidak mengetahui atau bahkan abai kalau mereka sudah masuk ke dalam area berbahaya itu. Area dimana secara sadar maupun tidak, moral mereka semakin lama semakin terkikis habis karena keaktifan mereka dalam mengkonsumsi produk-produk tersebut tanpa bisa menjaga kestabilan moral mereka sendiri.

Mereka yang sudah terlanjur masuk dalam area berbahaya itu biasanya tidak menerapkan batasan apapun dan membebaskan diri mereka terjun semakin dalam di sana. Peringatan-peringatan dari orang tua mereka atau orang lain yang bisa melihat kemerosotan moral mereka cenderung mereka abaikan. Mereka terlalu asik berkubang dalam gelimang kemudahan teknologi yang bisa memuaskan ego dan kebutuhan mereka.

Pada titik ini, tugas para orang tua masa kini tidak lagi hanya sekedar memberikan pendidikan akhlak/moral terhadap anak mereka, tapi juga menjaga dan mengamati bagaimana anak mereka berkembang di masyarakat disertai dengan melimpahnya kemudahan dan kemajuan teknologi. Membuat anak-anak mereka bisa tetap menjaga kestabilan moral ditengah semua produk kemajuan perabadan yang begitu menggiurkan untuk memuaskan kebutuhan manusia tapi terdapat berbagai macam jebakan samar di dalamnya.

Nama  : Rizki Amalia Ramadhani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun