Mohon tunggu...
Rizkia Ananda
Rizkia Ananda Mohon Tunggu... Seniman - Seorang pelajar

Hanya orang biasa yg sedang berproses

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merefleksikan Epistemologi: Sumber Pengetahuan

15 November 2018   13:19 Diperbarui: 15 November 2018   13:27 2359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Di sini saya akan membahas mengenai epistemologi dari sumber pengetahuan yang saya dapat dari pembahasan  pada matakuliah filsafat. Namun, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan apa itu sebenarnya epistemologi. Kata epistemologi ini mungkin sangat asing di telinga kita karena kata ini terdapat di dalam pembahasan filsafat dan sebagai salah satu pilar filsafat.

Secara bahasa, epistemologi berasal dari kata episteme (dalam bahasa Yunani) yang artinya pengetahuan, dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, epistemologi berarti cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan. 

Atau epistemologi dapat juga diartikan sebagai cabang dari filsafat mengenai teori pengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian, dasar, dan pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Lalu darimana kita mendapatkan pengetahuan dan bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut? Kita bisa mendapatkan pengetahuan tersebut dari suatu sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan sendiri adalah asal mula untuk mendapatkan pengetahuan yang sifatnya benar dan pasti, yang didapatkan manusia melalui rasa ingin tahunya. 

Jadi, kita bisa mendapatkan sebuah pengetahuan dari sumber-sumber pengetahuan. Sebagai contoh kita ingin paham mengenai tuntunan di agama kita, maka untuk mendapatkan pengetahuan agama tersebut kita harus mempelajari ilmu dari Tuhan yang berupa wahyu. Nah, wahyu inilah yang disebut dengan sumber pengetahuan.

            Sumber pengetahuan ini dibedakan menjadi empat sumber, yaitu empirisme, rasionalisme, intuisi dan wahyu.

  • Secara bahasa, empirisme berasal dari kata empeirikos (dalam bahasa Yunani) yang berarti pengalaman. Pengalaman yang dimaksud dalam empirisme adalah pengalaman yang berasal dari inderawi manusia.
  • Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat diperoleh melalui pertimbangan akal (reason). Jadi, teori rasionalisme berpendapat bahwa fungsi pancaindera hanya untuk memperoleh  data-data dari alam nyata, dan akallah yang akan menghubungkan data yang satu dengan data yang lainnya.
  • Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
  • Wahyu adalah pengetahuan  yang harus diyakini adanya karena berasal dari Tuhan.

Lalu cara untuk mendapatkan pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu secara non ilmiah dan secara ilmiah. Cara untuk mendapatkan pengetahuan secara non ilmiah bisa dilakukan melalui cara akal sehat, coba-coba, intuisi (hati nurani), dan pendapat otoritas. 

Misalnya masyarakat tradisional cenderung melakukan cara coba-coba untuk mendapatkan sebuah obat penyembuh kanker, sedangkan masyarakat modern cenderung lebih menerima pengetahuan yang bersifat masuk akal dengan cara menemukan konsep baru mengenai obat penyembuh kanker yang akan mengarahkan kegiatan selanjutnya. 

Sedangkan cara untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah dilakukan dengan cara bereksperimen dengan menggunakan metode-metode tertentu sehingga menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.

             Kemudian menurut Burhanuddin Salam, pengetahuan dibagi menjadi empat jenis, yaitu pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, filsafat, dan pengetahuan agama.

  • Pengetahuan biasa (common sense), adalah yakni pengetahuan yang masuk akal, yang berasal dari pengalaman dan pengamatan sehingga semua orang akan berpendapat yang sama mengenai suatu hal tersebut. Contoh: makanan akan memuaskan rasa lapar, tangan yang terkena api akan merasakan panas dan melepuh.
  • Pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang mengorganisasikan pengetahuan biasa menjadi pengetahuan yang melalui proses pemikiran cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode. Yang mana dalam arti sempit pengetahuan ilmu (science) ini disebut juga dengan pengetahuan ilmu pengetahuan alam. Pengetahuan ini didapatkan dari hasil observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Contoh: ketika kita memasak air hingga mendidih untuk menghasilkan air panas, kita akan melihat ada gelembung-gelembung uap yang naik dari dasar panci.
  • Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang menekankan pada pemikiran yang mendalam dan lebih luas serta lebih kritis mengenai suatu kajian, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup, menjadi longgar kembali. Contohnya manusia dalam ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi bertujuan menelaah tentang hubungan manusia dengan barang/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam ilmu ekonomi manusia adalah makhluk yang serakah dan bertujuan mencari kenikmatan yang sebesar-besarnya. Sedangkan ilmu manajemen bertujuan untuk menelaah kerjasama antarsesama manusia dalam mencapai tujuan bersama.
  • Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Allah swt. melalui utusan-Nya (Nabi dan Rasul). Pengetahuan ini sifatnya mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agamanya. Contoh: pengetahuan tentang adanya hari akhir, adanya malaikat, nabi dan rosul.
  • Demikian sedikit informasi mengenai apa itu epistemologi: sumber  pengetahuan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan  serta pemahaman kita mengenai ilmu filsafat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun