Cilacap- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) ke-77 Kelompok 87 UIN Walisongo Semarang sukses meggelar webinar kesetaraan gender pada tanggal 6 November 2021 dengan baik dan khitmad via google meeting.
Mengusung tema "Setara, Haruskah Sama?", webinar diikuti oleh banyak peserta dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, guru SD, dan lain-lain. Tujuan diselenggarakannya webinar ini  yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum terkait isu kesetaraan gender, sebagaimana disampaikan oleh koordinator kelompok pada sambutan pembukaan webinar saudara Rina Purwaningsih.
"Webinar ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran dan membuka mindset yang ada di masyarakat bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai kholifah fil ard, tidak ada yang membedakan antara keduanya" ujarnya.
Pesan berharga juga dihaturkan oleh Dewan Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Dewi Khurun Aini, M.A dalam sesi sambutan.''Penting bagi kalangan mahasiswa untuk mendalami kesetaraan gender di masa sekarang" ujar Ibu Dewi.Â
Webinar kesetaraan gender  ini menghadirkan 2 pemateri professional yang sangat berpengalaman dan berkompeten di bidangnya. Beliau adalah Sukbaturrokhmah selaku Ketua KOPRI PMII Jawa Tengah serta Usfiyatul Marfu'ah, M.S.I, selaku Dosen FDK UIN Walisongo Semarang sekaligus Pengurus PW Fatayat NU Jateng.
Sahabati Sukbaturrokhmah menyampaikan tentang pentingnya kesetaraan gender dalam dunia pendidikan, adanya pendidikan akan meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan perempuan yang berguna bagi kemajuan masyarakat. Dalam hal ini perempuan diberikan akses untuk merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan dan keluar dari lingkungan adat, seperti poligami, perkawinan anak dibawah umur, selir, nyai dan kawin paksa.Â
Hal yang sama juga disampaikan oleh pemateri kedua yakni Dosen FDK UIN Walisongo Semarang, Ibu Usfiyatul Marfu'ah, M.S.I bahwa setara tidaklah harus sama. Memperjuangkan kesetaraan gender bukan berarti menuntut perempuan untuk menjadi sama dengan lelaki, tetapi mendukung perempuan dan lelaki agar mendapat kesempatan untuk ada dalam posisi yang sejajar. Di abad ke-21, perempuan dan lelaki bisa sama-sama menjadi pemimpin, bisa berbagi pendapat dan beban, harus pula bisa saling melindungi. Sebagai penutup acara, Ibu Usfiyatul Marfu'ah, M.S.I menuturkan pesan "Mari kita tanamkan nilai kesetaraan gender sejak dini"