Mohon tunggu...
Rizka Edmanda
Rizka Edmanda Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer - Mom Blogger - Soon To Be Notary

www.rizkaedmanda.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untukmu yang Sedang Berjuang di Perantauan, 5 Kehangatan Keluarga Ini Pasti Juga Pernah Kau Rindukan

27 Februari 2018   10:13 Diperbarui: 10 Agustus 2018   08:29 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang, merantau bukan hanya untuk meneruskan pendidikan, bukan pula sekedar untuk menambah gelar di belakang nama, atau hanya untuk menjemput kesempatan kerja. Merantau bagi sebagian orang menjadi momentyang mendewasakan, menjadi masa-masa dimana seseorang dapat keluar dari zona nyaman, memperbarui kebiasaan, mengenali diri sendiri lebih baik dan beradaptasi pada keterasingan. Bukan perantau sejati namanya jika belum pulang tanpa membawa kesuksesan di kemudian hari, sebab sesungguhnya merantau juga mengajarkanmu untuk menjadi sebaik-baiknya seorang pribadi. Bagi seorang perantau, memang tak ada tempat yang paling nyaman selain rumah, tapi justru dari ketidaknyamanan di tempat perantauan itu, seorang perantau sejati belajar menjadi sosok yang lebih mandiri.

Menghabiskan tahun demi tahun di perantauan, membuat saya belajar satu hal, bahwasannya rumah adalah sesederhananya bahagia. Tak muluk-muluk memang moment sukacita dan kebahagiaan-kebahagiaan yang ditawarkan oleh rumah, tapi justru dari kebahagiaan-kebahagiaan yang sederhana itulah saya menjadi sadar, bahwa berkumpul bersama keluarga dan larut dalam kehangatannya adalah moment bahagia yang tidak ada tandingannya. Bagi sobat kompasianer yang pernah atau sedang merantau, 5 kehangatan keluarga ini pasti juga pernah kalian rasakan saat tengah berjuang di tanah perantauan.

1. Kehangatan masakan sederhana Ibu yang selalu sukses menjadi candu.

Ketika jauh dari rumah dan tinggal di perantauan, biasanya barulah kita akan sadar bahwa seenak apapun masakan restoran tetap akan kalah dengan cita rasa masakan Ibu. Begitupula yang saya rasakan, ketika tinggal jauh dari rumah. Merantau membuat saya harus sering berdamai dengan rindu. Khususnya rindu pada masakan Ibu. Di kota tempat saya tinggal sekarang,bukan tak ada orang yang berjualan ikan asam pedas, gulai nangka, tempoyak, cengcalok atau masakan-masakan khas melayu Pontianak sebagaimana yang biasa Ibu masak dirumah. Ah, tapi lidah ini seperti sudah terkena candu, masakan diluar memang menggoda, tapi para perantau seperti saya tentu setuju, bahwa seenak apapun masakan diluar sana, masakan Ibu lah yang jadi juaranya.

2. Kehangatan pijatan lembut dari sang ayah, ah moment bersamanya selalu terasa mewah

Bagi seorang anak perempuan seperti saya pada umumnya, moment-moment bersama ayah adalah moment yang paling dirindukan saat tengah berada di perantauan. Ayah memang tak selalu dirumah,pagi hingga petang ayah selalu sibuk bekerja, mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi ayah, bagi saya adalah sosok yang paling tangguh, lelah bukanlah penghalang baginya untuk tak memanjakan saya dengan pelukan hangat sekalipun saat ia belum hilang rasa lelah pada dirinya pasca beliau baru  pulang bekerja. Tak cukup memeluk, ayah pun tak segan-segan memijat lembut pundak saya, kadang saya protes "yang kerja ayah, kok kayaknya yang capek saya?" tapi memang begitulah cara ayah mengistimewakan anak perempuannya. Kini, di tanah perantauan ini, moment-momentsederhana namun mewah itu terasa sangat berharga.

3. Kehangatan canda tawa adik-adik dirumah, bersama mereka guyonan receh pun terasa lucu

Siapa yang tak senang punya banyak teman baru. Teman-teman kampus, teman-teman kosan atau bahkan abang ojek langganan yang biasa mangkal di depan gang. Lingkungan yang menyenangkan memang kadang membuat saya berhasil melupakan rasa rindu pada rumah dan kesepian. Tapi, ada satu yang tak bisa tergantikan, yakni canda tawa dan obrolan receh bersama adik-adik dirumah, yang meski biasa saja tapi terdengar begitu lucu. Ya, saya merindukan kehangatan persaudaraan itu. Merindukan gelak tawa sang adik bungsu dan waktu-waktu curhat bersama si adik tengah yang nomor dua. Sungguh, tak ada teman baru di perantauan yang bisa menggantikan semua itu.

4. Kehangatan senyum sapa para tetangga, di perantauan tak ada orang yang seramah mereka

Meski bukan bagian dari keluarga, namun tetangga punya peran istimewa. Sebagai manusia yang terus bermasyarakat dan berinteraksi, maka peran tetangga memiliki arti penting dalam hal ini. Jika di ibu kota, frasa "gue-gue , elo-elo" lebih terasa, maka di kampung halaman akan berbeda cerita. Di kampung halaman, makna interaksi antar manusia dan pentingnya menjaga akhlak mulia sangat terasa. Hampir tak saya temukan keakuan dan ketidakpedulian antar anggota masyarakat dalam sebuah lingkungan kampung tempat saya tinggal. 

Minimal, antara satu keluarga mengenal nama keluarga lain di sekitar rumahnya. Ketika masak bahkan, haram hukumnya jika tak membagi masakan apabila tetangga sebelah mencium aroma masakannya. Kehangatan dan keramahtamahan para tetangga di kampung halaman ini jugalah yang biasanya membuat rindu akan kampung halaman kian membuncah.

5. Gemerlap Kota Besar Memang Memukau, Tapi Indahnya Kampung Halaman dan Kehangatan Keluarga Sungguh Tiada Tandingan

Tinggal di kota besar memang menyenangkan, segala fasilitas tersedia, jangkauan komunikasi lebih mudah, sarana transportasi nyaman dan ada dimana-mana. Namun, percayalah, rumah dan segala isinya adalah kebahagiaan yang hakiki. Kehangatan keluarga dan kasih sayang tulusnya adalah kebahagiaan yang sejati. Bagi saya pribadi , Kehangatan keluarga dan keramah-tamahan kampung halaman inilah yang membuat gemerlap kota besar mendadak kehilangan pesona nya.

Bagaimana dengan kalian? Yuk berbagi cerita di kolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun