Memiliki sebuah ide kreatif memang menyenangkan, tetapi mengubahnya menjadi sebuah produk nyata membutuhkan proses, kerjasama, dan ketekunan. Pengalaman membuat prototipe produk untuk Thrice Nice Merchandise bersama anggota kelompok adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan sekaligus kebanggaan. Melalui proses ini, kami belajar banyak tentang pentingnya kolaborasi, inovasi, serta memahami kebutuhan pasar dari sudut pandang yang berbeda.
Langkah Awal: Diskusi dan Pengumpulan Ide
Segera setelah memahami gambaran produk yang akan kami buat---yaitu merchandise bertema sastra yang praktis dan penuh makna, seperti totebag, gantungan kunci, dan pulpen---kami mengadakan sesi diskusi kelompok. Dalam forum tersebut, setiap anggota mengeluarkan ide terkait desain, bahan, hingga fungsi yang ingin dihadirkan. Misalnya, ada yang mengusulkan desain totebag yang menampilkan kutipan sastra terkenal, sementara lainnya mengusulkan gantungan kunci yang memiliki elemen visual khas dunia literasi.
Proses diskusi berlangsung hidup dan penuh semangat, karena setiap ide dari rekan-rekan dikaji dan dikembangkan secara kolektif. Kami memutuskan fokus pada tiga produk utama yang sudah ada di dokumen, lalu memberi penekanan pada kualitas bahan dan keunikan desain yang mampu mencerminkan identitas sastra. Tahap ini penting untuk menyatukan visi dan memastikan semua anggota sepakat dengan konsep yang akan dijalankan.
Pengembangan Konsep dan Sketsa Desain
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan konsep visual dari produk yang akan diproduksi. Dengan bantuan alat gambar dan brainstorming, kami membuat sketsa awal dari totebag yang akan menampilkan kutipan sastra dalam berbagai gaya tipografi, gantungan kunci yang dihiasi simbol literasi, dan pulpen khusus dengan ukiran nama penulis terkenal.
Setiap anggota memberikan masukan terkait desain, warna, serta bahan yang cocok digunakan. Misalnya, kami memutuskan memakai kain kanvas berkualitas untuk totebag agar tahan lama dan berkualitas. Untuk gantungan kunci, kami memilih bahan logam yang dapat diukir dengan detail dan presisi. Sedangkan untuk pulpen, kami memilih model yang ergonomis dan dilengkapi ukiran yang artistik.
Membuat Prototype: Tantangan dan Solusi
Setelah desain disepakati, tiba saatnya membuat prototipe nyata. Proses ini menjadi pengalaman yang paling menarik sekaligus menantang. Beberapa anggota bertugas untuk mencari bahan berkualitas sesuai spesifikasi, sementara yang lain mulai membuat pola dan menyusun langkah-langkah pembuatan.
Dalam proses ini, kami menghadapi beberapa kendala. Contohnya, bahan kanvas yang kami pilih ternyata agak berat sehingga tas menjadi kurang praktis. Ada juga gagasan untuk menambahkan elemen visual tertentu, tetapi keterbatasan teknik dan waktu membuat kami harus melakukan penyesuaian. Tantangan lain adalah memastikan ukiran dan sablonan pada pulpen dan gantungan kunci tampak rapi dan tahan lama.