Mohon tunggu...
Rizka Aulia
Rizka Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Pejuang Sarjana

Urip santuy tapi tetep teratur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya "Ngedunke Lemah" Masih Dilestarikan di Tahunan, Jepara

5 Januari 2020   09:01 Diperbarui: 5 Januari 2020   09:17 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dipakaikan baju yang elok dan bersih

Anak dipakaikan baju yang elok dan bersih dengan harapan agar anak akan menjali kehidupan yang baik nantinya.

Seluruh tahapan pastinya mempunyai makna tersendiri menariknya adalah budaya ngedunke lemah adalah perpaduan budaya jawa dengan budaya islami. Perpaduan nilai Jawa-Islam Ngedunke Lemah adalah salah satu budaya jawa yang telah beradaptasi dengan islam sebagai agama mayoritas di Jawa. 

Di kalangan jawa islam inilah tumbuh dan berkembangnya perpaduan budaya islam jawa yang memiliki ciri luarnya menggunakan symbol islam, tetapi ruhnya adalah jawa sinkretis. Maksudnya adalah islam sebagai wadah sedangkan jawa adalah isinya. 

Para walisongo dulu dikenal sangat toleran dalam menyampaikan ajaran islam di tengah masyarakat jawa yang sebelumnya telah memiliki keyakinan membiarkan adat istiadat jawa tetap hidup, tetapi diberi warna keislaman seperti: bacaan mantra diganti dengan bacaan tahlil, tahmid, tasbih serta kalimah thoyyibah dan sesaji diganti dengan selametan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun