Desa Wisata Trayu di Dusun Bantengan, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, kian diminati wisatawan berkat fasilitas menarik dan suasana pedesaan yang asri. Tersedia kolam renang anak, terapi ikan untuk relaksasi, serta pendopo terbuka sebagai ruang santai dan karaoke.
Bagi pencinta kuliner, pengunjung dapat menikmati hidangan tradisional seperti gendar pecel, lotek, soto ayam, hingga ayam bakar dengan harga terjangkau. Hamparan sawah hijau di sekitar kawasan wisata menambah daya tarik sebagai latar foto sekaligus tempat melepas penat dari rutinitas harian.
Pengembangan Trayu sebagai destinasi wisata berbasis masyarakat didorong oleh kekayaan alam dan tradisi yang masih terjaga. Objek wisata ini buka setiap hari pukul 07.30 hingga 17.00 WIB dengan tiket masuk hanya Rp5.000. Jam operasional yang panjang memberikan keleluasaan bagi pengunjung menikmati fasilitas dan keindahan alam dari pagi hingga sore hari. Konsep yang ramah dan harga terjangkau ini mampu memperkuat identitas lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga tanpa mengesampingkan nilai budaya maupun kelestarian lingkungan.
Silvi (30), penjaga loket wisata, mengungkapkan bahwa kekompakan warga menjadi kunci utama keberhasilan pengelolaan. "Warga di Dusun Bantengan kompak, Mba. Kami kerja bakti, benahi jalan, bikin wahana alami. Pak Kades bantu urus izin dan promosi lewat online. Tokoh-tokoh desa juga aktif mengangkat kuliner dan seni tradisional. Semua saling mendukung, makanya Trayu bisa mandiri sampai sekarang," ujarnya.
Dengan perpaduan antara pesona alam, peran aktif masyarakat, dan lingkungan yang lestari, Trayu menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang mencari ketenangan serta pengalaman autentik di tengah pedesaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
