Wahai Anakku: Sesungguhnya kamu disebagian waktu luangmu itu tidak bisa lepas dari latihan badan, sehingga semangatmu menjadi baru untuk menghadapi bebrapa pelajaranmu. Ketika kamu keluar dari latihan badan, maka datangilah tempat-tempat yang bagus anginnya di pagi hari dan hendaknya kamu tetap diam dan tenang, jangan kamu tergesa ketika berjalan, jangan kamu bergurau dengan temanmu ketika di jalan, jangan kamu tertawa terbahak-bahak kecuali dengan tersenyum.
Wahai Anakku: Ketika kamu keluar untuk olahraga atau selainnya bersama temanmu, maka jangan kamu mengganggu orang yang berjalan di jalan. Hendaknya kamu berbaris bersama temanmu di jalan umum. Jika jalannya luas, maka berbarislah dua orang. Jika jalannya sempit, maka barislah satu orang.
Wahai Anakku: Sesungguhnya jalan umum itu tidak mempunyai kepemilikan perorangan. Dan setiap orang yang lewat berhak lewat di jalan tersebut. Jangan kamu berdesakan di jalan. Karena hal tersebut menyebabkan rendahnya murid dan menghilangkan kemuliaan murid.
Wahai Anakku: Ketika kamu di jalan dan kamu bertemu dengan orang hina atau orang jahat yang saling memukul, maka jangan kamu berhenti atau mendekat kepada mereka. Terkadang hal tersebut menjadikanmu hina atau menuduhmu melakukan sesuatu yang tidak kamu lakukan.
Wahai Anakku: Ketika seseorang mengganggumu di jalan, maka jangan kamu balas sama dengannya. Maafkanlah orang yang menganiayamu, maka Allah akan mengangkat derajatmu. (Balasan keburukan itu keburukan yang setimpal. Barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya dari Allah {Q.S Asy-Syura ayat 40}). Dengan budi pekerti yang bagus ini Allah mengajarkan adab kepada kita dalam Kitab Allah yang mulia.
Wahai Anakku: Ketika kamu keluar dari masjid atau dari rumah untuk membeli sesuatu yang kamu butuhkan untuk makan, minum, pakaian atau sejenisnya maka jangan kamu menyulut perselisihan orang-orang bodoh. Dan jangan kamu menyempatkan dirimu untuk mendengar obrolan-obrolan orang bodoh yang hina. Menjauhlah dari golongan orang-orang tersebut sebisamu. Jangan kamu mendesak penjual dalam tawar menawar. Jika kamu cocok dengan harganya, maka belilah jika harganya tidak cocok, maka tinggalkan penjual dan uluklah salam. Janganlah kamu mendekat kepada penjual dengan tujuan menawar saja tanpa membeli, karena hal tersebut mendorong mereka mengeluarkan kata-kata yang kamu benci seperti perkataan yang menyakitkan dan menghina.
Wahai Anakku: Ketika kamu berbicara kepada orang lain, jangan kamu keraskan suaramu kecuali sekiranya dia bisa mendengarmu, jadikanlah ucapanmu sopan dan baik. Janganlah kamu berbicara dengan kata yang mengurangi derajatmu di pandangan orang yang mendengarmu meskipun umur dan pangkatnya sama denganmu. Ketika seseorang mengajakmu bicara, maka dengarkan dia dengan baik, jangan kamu tanggapi dengan cemberut dan kasar. Pergauilah manusia dengan budi pekerti yang baik.
Pelajaran Kedelapan kitab Washoya al-abai lil abna'
Penulis Artikel: Rizka Amalia Zahroh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI