Mohon tunggu...
Rizka Utami Rahmi
Rizka Utami Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Mom of two and happy wife

I'm a wife and mother, blogger, freelance content writer. I love to read, love to write, love to eat😊

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hamil Tetap Aman dan Nyaman Naik KAI Commuter

2 September 2023   15:53 Diperbarui: 2 September 2023   15:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twitter/KAI Commuter

Sebagai pekerja kantoran yang menggunakan moda transportasi KAI Commuter setiap harinya saya sudah sangat hapal dengan situasi dan kondisi saat menaiki kendaraan angkutan masal tersebut. Selama tidak ada gangguan, saya tidak masalah walau setiap hari harus berdesak-desakan dengan penumpang lain saat menaiki KRL commuter line, karena menurut saya lokasi tempat tinggal saya di Depok dan kantor yang berada di Sudirman akan jauh lebih cepat jika ditempuh dengan KRL.

Saat jam-jam sibuk seperti berangkat kerja dan pulang kerja, seluruh penumpang pastinya sudah sangat paham bagaimana penuhnya rangkaian gerbong kereta. Terutama stasiun-stasiun besar yang untuk naik ke dalam rangkaian kereta saja harus berebutan dan adu kuat dahulu. Tentu saja hiruk-pikuk menaiki KRL bukan hal yang baru lagi bagi saya yang sudah bertahun-tahun menjadi Anker alias Anak Kereta sejati.

Kegundahan mulai muncul saat saya dinyatakan hamil anak pertama. Jujur saja saat itu saya kebingungan bagaimana jika nanti kondisi KRL yang ramai bisa membuat kondisi kehamilan saya menjadi terganggu. Apalagi jika menengok stasiun Depok dan Sudirman yang keduanya merupakan stasiun-stasiun ramai penumpang.

Saya takut sekali di kehamilan saya yang pertama itu, saya kesulitan masuk atau bahkan tidak mendapatkan tempat duduk. Untuk Anker sejati pasti sudah sangat terbayang bagaimana situasinya. Saya sempat terpikir untuk naik motor saja ke kantor, tapi jika mengingat macetnya jalan pagi hari tentu membuat saya yang sedang hamil itu tidak akan merasa nyaman. Sedangkan naik mobil lebih tidak mungkin lagi karena selain tidak punya, ongkosnya-pun pasti akan jauh lebih mahal bukan?

Dengan segala kegalauan dan banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk tetap menaiki kereta di usia kehamilan yang ternyata sudah menginjak 8 minggu. Saya baru mengetahui bahwa saat itu, KAI commuter ternyata menyediakan pin khusus ibu hamil yang bisa digunakan pada seluruh ibu hamil yang telah mendaftar sebelumnya.

Sewaktu saya mencari informasi perihal pin ibu hamil tersebut, saya mengetahui bahwa Stasiun Sudirman melayani pembuatan pin ibu hamil itu. Dengan bermodal hasil USG dan Hari Perkiraan Lahir alias HPL, ibu hamil seperti saya sudah bisa mendapatkan pin berbentuk bulat berwarna merah muda dengan gambar ibu hamil. Saya tidak tahu apakah saat ini masih ada pendaftaran pin ibu hamil tersebut atau tidak, karena saat saya hamil itu adalah di tahun 2016 lalu.

Lalu apa sebenarnya fungsi dari pin ibu hamil tersebut? Walau kesannya terasa sangat sepele, namun nyatanya pin tersebut berdampak besar bagi ibu hamil seperti saya saat itu. Seluruh petugas yang melihat wanita yang mengenakan pin tersebut, langsung sigap mencarikan tempat duduk atau "mengusir" orang-orang yang tidak sesuai yang sedang menduduki kursi prioritas.

Karena bukan rahasia lagi jika kursi prioritas yang sejatinya dikhususkan untuk lansia, ibu membawa balita, dan ibu hamil seperti saya waktu itu kerap diduduki oleh oknum yang tidak berhak menempatinya.

Terkadang saya merasa tak enak hati jika harus "mengusir" oknum-oknum tersebut. Berkat adanya pin ibu hamil, seluruh penumpang dan petugas di dalam KRL menjadi "notice" dan dengan sigap membantu mencarikan tempat duduk untuk saya.

"Permisi, kursi prioritasnya untuk ibu hamil," ungkap petugas yang biasanya cekatan langsung mencarikan tempat duduk untuk bumil seperti saya kala itu. Jujur saja saya merasa sangat-sangat terbantu saat itu. Saya yang hamil merasa tenang dan nyaman duduk di kursi prioritas tanpa harus berdesakan dengan penumpang lainnya. Saya juga tida khawatir lagi dengan kehamilan saya yang saat itu semakin besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun