Blue economy atau ekonomi biru merupakan pembangunan dengan konsep pemanfaatan sumber daya perairan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang kreatif serta inovatif. Konsep ini berkelanjutan serta mengutamakan efisiensi karena mendorong adanya pengembangan kapitalisasi dan bisnis pada sektor perikanan dengan tetap menjaga lingkungan tetap asri dan tidak terbatas pada sumber daya alam. Misalnya, ekonomi biru tidak terbatas pada perikanan dan budidaya air tetapi termasuk transportasi dan pariwisata. Blue Economy tidak hanya ekonomi kelautan tetapi konsep ini sangat cocok untuk pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Utamanya, Blue economy adalah kegiatan yang mendukung kelestarian ekosistem. Semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan perikanan harus dalam kondisi yang tidak mencemari lingkungan baik tanah maupun perairan.
Lalu mengapa akhir-akhir ini ekonomi biru menjadi topik hangat yang diperbincangkan?
Karena banyak orang sudah menyadari bahwa ada beragam masalah dalam sumberdaya itu sendiri, seperti masalah degradasi, polusi, sampah dan eksploitasi sumberdaya laut yang berlebihan. Karena ini, dapat dikatakan bahwa dalam hal pembangunan ekonomi, semua orang menyadari bahwa jika cara pemanfaatan sumberdaya tidak diubah, maka tak butuh waktu lama sumberdaya akan lenyap dan kembali kita yang akan merugi. Maka perlu pendekatan lain untuk memanfaatkan sumber daya, seperti ekonomi biru ini, dimana keberlanjutan adalah faktor utama yang akan memandu proses eksploitasi sumber daya agar tetap terjaga.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan bahwa blue economy bisa dijadikan ide pertumbuhan ekonomi baru yang  lebih komprehensif dan berkelanjutan sebagai jawaban atas tantangan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kementrian  Kelautan dan Perikanan juga menyatakan bahwa konsep ekonomi biru disamping bermanfaat untuk menjaga kesehatan laut, juga dapat membuka peluang investasi, lapangan pekerjaan, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional karena distribusi pertumbuhan ekonomi perikanan cenderung ke daerah Indonesia timur, sehingga juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.
