Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Tulislah Sesuatu Yang Akan Membahagiakan Dirimu Di Akhirat Kelak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makan Siang Bersama Rekan Kerja

6 Mei 2024   14:39 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari itu, di kantor yang ramai dengan suara mesin fotokopi dan berbagai percakapan, aroma makanan yang menggoda mulai menyebar. Setiap hari Jumat, tradisi makan siang bersama rekan kerja di kantor ini telah menjadi momen yang dinantikan oleh semua orang.

Tepat pukul 12 siang, mereka berkumpul di ruang makan kantor. Meja-meja dihiasi dengan makanan dari berbagai macam restoran favorit. Mulai dari sushi segar hingga pizza panas, semua ada di sana.

Duduk di sebelah jendela adalah Maya, yang selalu membawa kue-kue buatan sendiri untuk dibagikan kepada rekan-rekannya. Ia adalah sosok yang selalu membawa keceriaan ke setiap acara.

Di seberang meja dari Maya, duduk Paul, seorang yang selalu memiliki cerita lucu untuk dibagikan kepada semua orang. Tawa gemuruh selalu terdengar ketika ia bercerita.

Di sudut lain ruangan, terdapat Ani, yang selalu membawa permainan kartu untuk dimainkan setelah makan. Baginya, momen makan siang bersama rekan kerja adalah waktu untuk bersantai sejenak dari kesibukan.

Sementara itu, di meja paling depan, ada Anton, yang selalu membawa topik-topik menarik untuk diperbincangkan. Diskusi tentang berita terkini atau film terbaru selalu menjadi topik yang hangat dibahas.


Di tengah-tengah keceriaan dan obrolan, mereka tidak lupa untuk berbagi cerita tentang pekerjaan masing-masing. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk saling bertukar pengalaman dan mendukung satu sama lain.

Walaupun mungkin hanya sebentar, namun momen makan siang bersama rekan kerja ini memiliki dampak yang besar bagi semangat dan koneksi di antara mereka. Mereka tidak hanya rekan kerja, tetapi juga menjadi teman-teman yang saling mendukung.

Saat waktu makan siang hampir berakhir, mereka pun berjanji untuk melanjutkan tradisi ini setiap Jumat. Karena di balik rutinitas sehari-hari, momen seperti ini menjadi pelipur lara yang menyegarkan di tengah kesibukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun