Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Jumat yang Dilanda Hujan Deras

25 November 2023   20:16 Diperbarui: 25 November 2023   20:23 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, desa kecil terhanyut dalam kegelapan yang hanya diterangi petir-petir di langit. Hujan deras turun dengan gemuruh, menciptakan suara aneh yang menggema di setiap sudut desa. Beberapa warga desa bersiap-siap untuk menyelamatkan barang-barang berharga dari ancaman banjir yang mungkin terjadi.

Di tengah kegelapan, terdengar suara langkah kaki di atas genting rumah tua yang sudah lama ditinggalkan. Orang-orang yang mendengar suara itu merasa bulu kuduk mereka berdiri. Beberapa di antara mereka mencoba mengabaikan, menganggapnya sebagai suara angin bertiup keras, tapi suasana menjadi semakin mencekam.

Seorang tua yang tinggal di pinggiran desa bercerita tentang legenda mistis yang berkaitan dengan hujan deras di malam Jumat. Katanya, pada malam seperti ini, arwah-arwah penasaran keluar dari persembunyian mereka untuk mencari jawaban atas kematian mereka yang tragis.

Beberapa warga yang awalnya meremehkan cerita itu mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Lampu-lampu di sepanjang jalan desa berkedip-kedip tanpa sebab yang jelas. Ketika salah seorang warga berusaha menyalakan lilin di rumahnya, lilin itu mati dengan sendirinya, meninggalkan ruangan dalam kegelapan total.

Sekelompok anak muda nekat menyusuri jalan desa yang sepi. Mereka tertawa ceria meski hujan semakin deras. Namun, tawa mereka hilang saat mereka melewati pemakaman desa yang kelihatan angker di bawah sorotan kilat. Salah seorang dari mereka bersumpah mendengar suara bisikan lembut yang memanggil namanya.

Beberapa rumah di desa mulai terendam air, memaksa warga untuk mencari tempat perlindungan. Di tengah kekacauan itu, terdengar jeritan tajam dari balik pepohonan di hutan dekat desa. Warga yang berani mencoba mencari sumber suara itu, tapi tak ada yang kembali dengan selamat.

Seorang wanita tua mengenakan pakaian serba hitam muncul di tengah hujan deras. Wajahnya tertutup rambut panjang yang basah kuyup. Ketika warga berusaha mendekatinya, wanita itu lenyap begitu saja. Beberapa yang melihatnya bersumpah bahwa itu adalah penampakan hantu yang terusir.

Rumah tua yang terbengkalai di ujung desa menjadi pusat perhatian. Lampu-lampu di dalamnya menyala sendiri, dan bayangan-bayangan aneh terlihat melalui jendela retak. Beberapa warga mencoba mengintip ke dalam, namun hanya menemukan keheningan mencekam.

Seorang anak kecil yang tersesat dalam kegelapan menangis di depan pintu gereja desa. Wajahnya pucat, dan matanya memancarkan ketakutan. Dia berbicara tentang sosok bayangan yang mengikutiinya sepanjang jalan, meski tidak ada siapa-siapa di sekitarnya.

Dalam kebingungan dan ketakutan, warga desa berkumpul di aula desa yang menjadi tempat perlindungan. Mereka mencoba mencari solusi untuk menghentikan kejadian aneh ini. Beberapa di antara mereka menggali cerita nenek moyang tentang cara meredam kehadiran arwah penasaran.

Seiring berjalannya waktu, hujan mulai reda, dan langit yang sebelumnya gelap menjadi cerah. Warga desa menyadari bahwa semua kejadian aneh tersebut menghilang seiring dengan berakhirnya hujan. Mereka meninggalkan tempat perlindungan dengan rasa lega, tapi kenangan akan malam Jumat yang dilanda hujan deras itu akan terus menghantui pikiran mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun