Mohon tunggu...
Riza Fatmahira
Riza Fatmahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030081 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Saya menyukai banyak bacaan dan sangat tertarik pada lingkungan sosial

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Beras Naik Mahasiswa Tercekik? Enggak Deh, Ikuti Tips dan Trik Berikut

5 Maret 2024   21:38 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. "Tanpa beras, nasi tidak akan ada. Jika nasi tidak ada, maka hidup sehari serasa belum makan apa-apa. Walaupun padahal sehari itu sudah makan berbagai macam makanan. Beras oh beras tidak akan lepas dari kehidupan inti Indonesia." Begitu peribahasa yang sering terdengar.

Hal ini tentunya karena kebiasaan yang telah lama dan mendarah daging masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Hingga Indonesia disebut sebagai negara agraris yakni negara yang memiliki sumber daya alam hayati termasuk pangan yang melimpah terutama padi, umbi, dan biji-bijian. Tentunya saat ada informasi atau berita terkait naiknya harga beras membuat banyak kalangan bertanya-tanya mengapa beras bisa naik, padahal negara Indonesia memiliki tanah lapang padi yang melimpah, kenapa bisa kehabisan sumber pokok utama yakni beras. Apakah ada penimbunan dari oknum tertentu?

Tidak! Sebelum berpikir kejauhan penyebab beras naik, tentunya tidak hanya dirasakan negara Indonesia tetapi juga luar Indonesia. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa beras yang naik bukan karena perkara oknum namun, seperti yang dilansir dari perkataan Pak Jokowi bahwa, penyebab utama beras naik, kuat karena adanya perubahan iklim yang tidak stabil. Perubahan iklim ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi, juga di berbagai negara contohnya Thailand. Perubahan iklim ini juga membuat para petani gagal panen, dan ini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Melihat kondisi beras yang melonjak naik bukan hanya ibu-ibu yang keresahan, para mahasiswa juga mengalami hal yang sama. Tentunya para mahasiswa lebih memilih memasak sendiri untuk menghemat biaya, namun jika bahan pokok yakni beras mengalami kenaikan bagaimana nasib mereka?

Meninjau berbagi tempat, seperti contohnya di daerah Yogyakarta sendiri, beras yang tadinya berkisar 1 Kg seharga 14.000 kini menjadi 18.000-20.000. Tidak hanya itu, beras 5 Kg yang tadinya seharga 50-60 ribu kini menjadi 80 ribuan. Hal tersebut berdasar tinjauan penulis langsung di tempat perbelanjaan mirota kampus dan juga dekat Pasar daerah yang kebanyakan mahasiswa tinggali. Namun, itu hanya untuk beras kualitas standar bagaimana dengan yang kualitas premium tentunya lebih mahal lagi.

Lantas hal apa yang perlu dilakukan terutama bagi mahasiswa akan hal ini. Perlunya memutar otak, ada celotehan dikalangan mahasiswa terkait beras naik "Beras naik perlu ditindak lanjuti, belum tahu aja kalo ngerasain makan Olive sayap seharga 15 ribu," ucap seorang mahasiswa di salah satu universitas.

Maka dari itu, berikut akan dipaparkan tips dan trik dikala beras naik, yakni;

1.Usahakan beli beras seperti biasa tanpa ada niatan untuk menimbun, tentunya menimbun beras atau berlebihan dalam membeli beras akan menimbulkan semakin langkanya keberadaan beras dan akan mempertambah mahalnya harga beras.

2.Coba cari tahu terkait informasi beras dengan label SPHP, di mana beras ini merupakan beras yang diperuntukkan untuk stabilisasi harga dan pasokan pangan. Beras tersebut dikelola oleh pemerintah yang di mana harganya sangat terjangkau 5 kg dapat dibeli seharga under 60 ribu ke bawah. Namun, penyebaran beras ini tentunya berkala dan sangat cepat habis.

3.Tiap masak takar sesuai porsi yang dibutuhkan untuk makan sehari. Oops! jangan lupa tidak boleh membuang nasi atau menyisakan nasi, dengan biasanya nasi sisa diolah menjadi makanan lain seperti nasi goreng atau sempol nasi. Jikalau mempunyai pendingin, simpan nasi ke dalam pendingin atau kata lain dibekukan. Hal ini memperlambat proses pembusukan dan juga nasi yang dibekukan memiliki tingkat kadar gula yang kurang. Tentunya baik untuk tubuh.

4.Selain nasi, coba makanan pengganti nasi yang tingkat karbohidratnya juga hampir sama. Selain untuk mengurangi penggunaan beras juga menambah variasi dalam makanan sehari-hari. Tetap pertahankan 1 porsi sehatnya ya. Makanan pengganti nasi itu seperti; Ubi-ubian, gandum, jagung, sagu, dan lain sejenisnya. Olah menjadi makanan yang menyehatkan atau dipadukan dengan lauk yang sesuai selera semisal ubi dengan ikan teri asin balado. Coba menu resep masakan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun