Lukisan ini menampilkan tiga wajah yang digambarkan dalam gaya surealisme yang naif. Penggunaan warna-warna cerah dan bentuk-bentuk yang sederhana memberikan kesan ceria dan kekanak-kanakan. Namun, di balik wajah yang terlihat menyenangkan ini, terdapat perasaan terasing dan tertekan yang mendalam.
Lukisan di atas menampilkan tiga wajah manusia dalam bentuk yang terdistorsi, masing-masing dengan warna yang mencolok merah muda, hijau, dan kuning dan terhubung ke tali, menyerupai balon. Karya ini memancarkan nuansa surealis dengan elemen ekspresionisme yang kuat, terutama dalam penggunaan garis hitam tegas dan sapuan warna yang kasar.
Dari segi komposisi, ketiga wajah ini tersusun dalam posisi yang tidak simetris, menciptakan dinamika visual yang menarik. Mata yang tertutup atau kosong mengisyaratkan ketidaksadaran, kehilangan identitas, atau bahkan ketiadaan jiwa, sementara ekspresi mereka yang murung menciptakan atmosfer melankolis. Penggunaan warna yang berani namun tidak harmonis menambah kesan ketidaknyamanan, memperkuat kesan disonansi emosional.
Lukisan ini menghadirkan wajah-wajah dengan ekspresi kosong, mata yang tidak normal (tertutup atau berlubang), dan warna-warna kontras yang mencolok. Teknik garis yang kasar serta bentuk wajah yang terdistorsi mengingatkan pada gaya ekspresionisme, di mana bentuk tidak lagi mengutamakan realisme tetapi lebih menekankan perasaan yang ingin disampaikan. Penggunaan warna merah muda, hijau, dan kuning yang kuat memberi kesan alienasi atau keterasingan, sementara bentuk kepala yang menyerupai balon menambahkan unsur absurditas. Jika tujuannya adalah untuk menciptakan perasaan tidak nyaman atau kegelisahan, maka si pelukis berhasil mencapai itu dengan baik.
Wajah-wajah:
 * Wajah Merah Muda: Wajah ini terlihat paling muram. Matanya yang kuning dan tatapannya yang lurus ke depan memberikan kesan waspada. Alisnya yang terangkat dan mulutnya yang tertutup rapat menunjukkan ketegangan dan ketidakpastian.
 * Wajah Kuning: Wajah ini memiliki ekspresi yang paling sedih dan melankolis. Matanya yang tertutup dan mulutnya yang sedikit terbuka memberikan kesan pasrah dan menerima. Warna kuning pucat pada wajahnya mungkin melambangkan penyakit atau kelemahan.
 * Wajah Hijau: Wajah ini terlihat paling abstrak dan terdistorsi. Matanya yang putih dan mulutnya yang menyeringai memberikan kesan menyeramkan dan mengganggu. Rambutnya yang berdiri dan garis di wajahnya menambah kesan aneh dan tidak wajar.
Secara keseluruhan, karya ini menimbulkan perasaan ketidaknyamanan dan kegelisahan, yang menunjukkan keberhasilannya dalam menyampaikan emosi yang kuat. Namun, akan lebih menarik jika ada lebih banyak eksplorasi dalam kedalaman komposisi dan detail, agar pesan yang disampaikan menjadi lebih kompleks dan menggugah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI