Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Belajar Sejarah dari Rush

19 November 2019   12:18 Diperbarui: 21 November 2019   03:22 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rush (foto: cmw.net)

Apa syarat sebuah lagu bisa dibilang bagus? Masing-masing orang tentu punya pendapat yang berbeda-beda. Kalau menurut saya, lagu itu harus punya lirik yang bikin pendengarnya jadi tambah pintar. 

Misalnya, lagu yang liriknya bercerita soal sejarah, jadi setelah dengar lagunya kita jadi ingin mencari tahu lebih jauh tentang peristiwa yang coba diungkap di lagu itu.

Salah satu band yang sering membuat lagu-lagu seperti itu adalah Rush. Satu lagunya yang paling jelas bercerita soal sejarah adalah 'Manhattan Project' yang ada di album 'Power Windows'. 

Neil Peart banyak membaca buku untuk memahami apa itu Proyek Manhattan sebelum menulis liriknya.

Manhattan adalah kode proyek pembuatan bom atom atas seizin Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Rossevelt. Pemerintah AS mengumpulkan orang-orang terbaik di bidang fisika, kimia dan matematika.

Salah satunya J Robert Oppenheimer, untuk mengerjarkan proyek ini di laboratorium yang ada di Los Alamos, New Mexico (they gathered from across the land, to work in secrecy of the desert land, all the brightest boys...)

Diceritakan juga pesawat pembom yang diberi nama Enola Gay menjatuhkan bom di atas Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan mengubah jalannya sejarah. (the pilot of Enola Gay flying out of the shock wave on that August day....and the course of history would be changed for evermore)

Lagu lain yang juga bercerita seputar PD II adalah 'Red Sector A'. Lagu di album 'Grace Under Pressure' ini bercerita soal nasib tahanan di kamp konsentrasi Jerman.

lagu ini menggambarkan ketakutan yang dirasakan seorang tahanan yang setiap hari mendengar suara tembakan dan menyaksikan tahanan lain menemui ajal. saat mendengar tembakan dari luar gerbang penjara, dia ragu apakah suara itu dari tentara yang akan membebaskan mereka atau ada lagi tahanan yang dieksekusi. meski demikian dia tak pernah kehilangan harapan.

Hoping that the horror will recede
Hoping that tomorrow we'll all be freed. For my father and my brother, it's too late
But I must help my mother stand up straight

Lagu ini punya kaitan dengan apa yang dialami orangtua Geddy Lee, sang pemain bas. Di film documenter 'Rush: Beyond the Lighted Stage' yang disutradarai Sam Dunn, disinggung sedikit soal orangtua Geddy Lee yang selamat dari kamp tahanan Nazi Jerman.

Keduanya adalah Yahudi Polandia yang pernah mendekam di beberapa kamp konsentrasi. Ibu Geddy dibebaskan dari penjara Bergen-Belsen pada April 1945. Sementara ayahnya keluar dari kamp konsentrasi Dachau beberapa minggu kemudian. Keduanya kemudian pindah ke Kanada.

Judul 'Red Sector A' diambil dari nama lokasi peluncuran roket milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)di Kennedy Space Center dimana ketiga personil Rush menyaksikan langsung peluncuran pesawat ulang alit Columbia pada 12 April 1981.

Lagu berikutnya adalah 'Xanadu' di album 'A Farewell to Kings'. Lagu ini terinspirasi dari puisi karya Samuel Taylor Coleride berjudul 'Kublai Khan'. Kabarnya, si Samuel ini menulis puisi ini dalam keadaan teler setelah sebelumnya membaca catatan perjalanan Marco Polo yang pernah melihat kemegahan Xanadu.

Xanadu atau dalam bahasa Mandarin disebut Shangdu adalah ibukota dari Dinasti Yuan, dinasti yang didirikan oleh penguasa Mongol Kublai Khan. Namun akhirnya Kublai Khan memindahkan ibukotanya ke Zhongdu, yang kini menjadi Beijing. Shangdu kemudian menjadi ibukota untuk musim panas.

Kublai Khan menjadi penguasa Mongol dari 1260 sampai 1294. Dia mendirikan Dinasti Yuan di Tiongkok pada 1271 dan menjadi kaisar pertama sampai kematiannya pada 1294.

Awalnya, saya tak memperhatikan lagu ini karena ada 'Closer to the Heart' dan 'Cinderella Man' yang lebih mudah diterima telinga. Namun lama kelamaan mulai menyukai lagu ini setelah membaca bukunya Kublai Khan yang ditulis sejarawan Inggris John Man. 

Buku ini keren banget, wajib dibaca buat yang suka sejarah.

Lagu 'Heresy' ada di album ke-14 Rush 'Roll the Bones'. Lagu ini bercerita tentang runtuhnya Tembok Berlin pada 1989 dan diikuti dengan jatuhnya komunisme di Jerman, mengakhiri 40 tahun berkuasanya rejim diktaktor komunis di Jerman Timur. Peristiwa ini diikuti oleh kehancuran komunis di Eropa Timur dan Rusia.

inilah salah satu momen sejarah yang terjadi di eranya saya. Tayangan televisi menunjukkan ratusan orang naik ke atas Tembok Berlin. Ada juga yang berusaha meruntuhkan tembok yang didirikan pada 1961. 

Saat tembok runtuh, ratusan warga Jerman Timur langsung menyeberang dan disambut hangat oleh warga Jerman Barat.

All around that dull gray world.. From Moscow to Berlin. People storm the barricades.. Walls go tumbling in.

Lagu 'Countdown' di album 'Signal' tercipta setelah ketiga personil menyaksikan langsung peluncuran pesawat ulang alik Columbia pada 12 April 1981. Mereka hadir ruang VIP yang disebut 'Red Sector A' di Tanjung Kennedy, Florida, Amerika Serikat.

Lagu ini menyertakan rekaman percakapan antara astronot John W.Young dan Robert Crippen dengan petugas di Kennedy Space Center sebelum Columbia lepas landas.

Yang paling diingat dari pesawat ulang alik Columbia adalah saat pesawat itu meledak dalam misi ke-28 pada 1 Februari 2003. Menewaskan seluruh awaknya yang berjumlah tujuh orang, termasuk Kalpana Chawla (orang India-Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa).

Lagu lain yang juga layak masuk daftar ini adalah 'Distant Early Warning' di album 'Grace Under Pressure'. 

Neil Peart pernah menyebut lagu Distant Early Warning bercerita soal perang dingin di era 80-an dan ketakutan dunia akan perang nuklir. Negara superpower seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet saling mengarahkan nuklirnya.

Pada dasarwarsa 1950-an, bersama Kanada, AS sebenarnya telah mendirikan pos Distant Early Warning di Tatalina, Alaska. 

Pos ini didirikan untuk menyembunyikan sirine peringatan dini manakala ada pesawat yang terbang ke arah Amerika. AS juga memiliki satelit mata-mata KH-11 yang matanya kerap diarahkan ke Unh Soviet. 

Tetapi kedua sistem senjata ini toh memiliki keterbatasan. Mata satelit amat tergantung kecerahan langit, sementara tentang Distant Early Warning, sesungguhnya tak seorang pun bisa menjamin seberapa cepat informasi dini bisa menggerakkan pesawat-pesawat interceptor AS.

Rush juga membuat lagu tentang sejarah revolusi Prancis yang berjudul 'Bastille Day'

Menurut buku 100 Events That Shaped World History, Revolusi Prancis dipicu oleh keberanian masyarakat Prancis yang sudah muak dengan kelaliman penguasa. 

Mereka bangkit dan memberontak melawan Louis XVI. Mereka tidak suka dengan hak-hak istimewa yang dimiliki kaum bangsawan. Kemarahan warga makin memuncak setelah raja menetapkan bahwa kaum bangsawan dibebaskan dari pajak.

sang ratu, Marie Antoinette juga sama tidak pedulinya. Saat dapat kabar bahwa rakyat tak punya roti untuk dimakan, dengan entengnya dia bilang "suruh mereka makan kue". kejadian ini ada di baris pertama lirik 'Bastille Day' There's no bread, let them eat cake.There's no end to what they'll take.

Pada 14 Juli 1789, berbondong-bondong rakyat Prancis menyerbu dan merebut penjara Bastille. Peristiwa ini menjadi awal dari revolusi Prancis. Akhirnya, Raja Louis XVI dan permaisuri ditangkap dan dihukum pancung dengan guilotine. But they're marching to Bastille Day La guillotine will claim Her bloody prize.

Di album 'Moving Picture' di urutan keenam ada lagu yang judulnya 'Witch Hunt' yang terinspirasi kasus pengadilan terhadap orang-orang yang dituduh sebagai penyihir di Salem, Massachusetts pada 1692. Pengadilan ini menyebabkan matinya 20 orang, termasuk lima anak-anak.

Sebetulnya, lagu 'Witch Hunt' adalah bagian trilogi Fear. Bagian pertamanya adalah 'The Enemy Within' yang bercerita soal ketakutan yang berasal dari dalam yang bisa memengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. 

Bagian kedua adalah lagu 'The Weapon', ketakutan yang sumbernya dari luar misalnya penggunaan senjata untuk mengancam orang lain. Ketiga ada 'Witch Hunt' dimana ketakutan bisa dimanfaatkan untuk mengontrol orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun